Lihat ke Halaman Asli

Inovasi Kuliner Jamur Tiram Crispy Melalui Kegiatan KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Desa Pugeran Mojokerto

Diperbarui: 22 Januari 2024   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi dengan masyarakat desa Pugeran/Dokpri

Tentunya bagi setiap mahasiswa perguruan tinggi telah tidak asing di telinga mereka jika mendengar mengenai program KKN. KKN atau Kuliah Kerja Nyata merupakan tradisi bagi mahasiswa tahun ke 3 dan 4 dalam melaksanakan tri dharma perguruan, yaitu pengabdian masyarakat. Kegiatan ini secara garis besar mahasiswa akan di tempatkan di lokasi yang jauh dari instansi atau Universitas asal sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sekaligus pelatihan dalam dunia kerja. Kegiatan KKN yang di laksanakan oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dapat diambil oleh mahasiswa setelah mereka menuntaskan 80 sks dalam dunia perkuliahan mereka. Mereka dapat mengampu KKN pada semester 5 ke atas dengan catatan telah memenuhi jumlah sks yang dibutuhkan.

Pada kesempatan kali ini tiga orang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bersama LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat atau KKN disela pergantian semester 5 menuju 6. Arsangela Putri Harap, Adjie Febriansyah, dan Ahmad Fahmil Ulum selaku Mahasiswa/i dengan dampingan DPL Bapak Dr. Arga Sihotang, S.E., M.M selaku Dosen Pembimbing Lapangan diarahkan untuk melakukan kegiatan pengabdian di Desa Pugeran, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Desa tersebut memiliki jarak tempuh kurang lebih 68 Km dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Bersama Kelompok KKN R-8 yang terdiri atas 35 mahasiswa dengan berbagai jurusan, Pada program kelompok besar ini mahasiswa diwajibkan memproduksi kompos melalui media komposter. Sedangkan, pada program kelompok kecil mereka diwajibkan melakukan observasi sekaligus mencari alternatif dan pemecahan masalah yang dialami masyarakat Desa Pugeran.

Jamur tiram crispy adalah camilan yang banyak disenangi masyarakat dari berbagai kalangan. Bukan hanya lembut dan nikmat saat dimakan, tetapi juga sangat bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan. Jamur tiram crispy dikenal sebagai camilan karena bobotnya yang pas untuk menjadi makanan ringan. Kegiatan sosialisasi ini akan berisikan kegiatan pengenalan kepada mitra yang akan mereka dampingi terkait Pembudidayaan Jamur  Tiram Yang Dikelola menjadi jamur Tiram Crispy. ,Kegiatan pendampingan ini akan berisikan kegiatan pembuatan Jamur Crispy bersama mitra dan juga di hadiri oleh beberapa ibu -- ibu agar mampu serta memahami cara membudidaya Jamur Tiram dan setelah itu di Kelola. Warga dan juga mitra sangat senang dan bersemangat dalam melakukan pendampinagn itu. Mitra menyambut baik para mahasiswa/i Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Di akhir pendampingan mitra dan juga para ibu -- ibu sangat berterimakasih pada mahasiswa atas ilmu yang mereka berikan karena sekalipun mereka mampu membuat jamur tiram Crispy sendiri tetapi terkait kemasan dan logo itu sangat memotivasi mereka untuk bisa lebih lancer dalam memproduksi Jamur Tiram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline