Belakangan ini istilah Flexing sering dipergunakan di media sosial untuk mendeskripsikan seseorang yang sering memamerkan harta. Namun tahukah kalian, apa Flexing itu? Flexing secara umum berarti tindakan memamerkan pencapaian, kepemilikan, keterampilan atau bahkan atribut seseorang.
Dalam pengertian di atas disimpulkan bahwa Flexing adalah perbuatan memamerkan atau memperlihatkan pencapaian serta harta yang dimiliki secara berlebihan. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah apakah Flexing ini termasuk kategori sombong?
Dalam agama Islam Sombong atau arogan dalam disebut takabbur. Menurut Imam al-Gazali, sombong adalah sifat seseorang yang memandang orang lain hina, hanya dia yang mulia dan mempunyai kebesaran. Karena itu sifat sombong pada manusia, merupakan suatu sifat tercela yang harus dihindari.
Dalam bermedia sosial, kita sering memposting berbagai hal, mulai dari pencapaian hidup, makanan, hingga harta seperti mobil atau rumah yang kita miliki. Banyak orang yang menyatakan bahwa hal hal yang diposting dalam media sosial hanya untuk kesenangan belaka, namun ada juga yang menyatakan bahwa itu bentuk apresiasi diri dan motivasi.
Tetapi tidak sedikit juga yang menyatakan bahwa Flexing itu termasuk hal yang tidak baik atau sombong atas apa yang ia miliki. Dari sini kita paham bahwa Flexing memiliki banyak pandangan dalam masyarakat, ada yang menyatakan positif ada juga yang menyatakan negatif. Itu artinya kita harus senantiasa memikirkan apa yang kita perlihatkan di media sosial, jangan sampai yang niat awal kita bagus untuk memotivasi malah berakibat buruk dan dianggap sombong.
Penutup, marilah kita menggunakan media sosial dengan bijak, Flexing boleh asal tidak berlebihan dan jangan sampai apa yang kita posting atau kita perlihatkan berakibat menyakiti orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H