PANGERAN Diponegoro telah menjadi sosok pahlawan negeri ini. Laki-laki kelahiran tanah Jawa ini telah mencipta nama, fenomena, sekaligus problema. Untuk yang terakhir, Pangeran Diponegoro memang berhasil membuat penjajah Belanda pening. Pangeran Diponegoro telah hadir menjadi musuh nomor wahid Belanda di zamannya. Di sisi lain, Pangeran Diponegoro juga melakukan kritik tajam terhadap kehidupan istana Kasultanan Ngayogyakarta yang salah satunya—berdasarkan beberapa catatan sejarah—kurang peka terhadap kondisi masyarakat. Dari kisah perjalanan dan perjuangan Pangeran Diponegoro ada catatan menarik terkait penulisan Babad Diponegoro. Dalam buku-buku sejarah, karya Pangeran Diponegoro yang ditulis di tempat pembuangannya di Manado ini kerap disebutkan. Babad Diponegoro karya Pangeran Diponegoro adalah fakta sejarah yang selesai. Namun, perlahan ada fakta sejarah lain yang coba diungkapkan soal siapa yang sebenarnya menulis Babad Diponegoro. Peter Carey menduga bahwa ipar Pangeran Diponegoro bernama Tumenggung Dipowiyono yang menulis karya ini. Saat pembuangan, Tumenggung Dipowiyono turut ke Manado menyertai Pangeran Diponegoro. [1] Dugaan Peter Carey didasarkan pada sebuah lampiran yang berupa laporan Letnan Satu Knoerle kepada Gubernur Jenderal, tertanggal 9 Juli 1830, mengenai pelaksanaan tugasnya mengawal Pangeran Diponegoro dalam pelayaran ke Manado. Pelayaran dengan korvet Pollux dari Batavia ke Manado ini memakan waktu sekitar 40 hari, dari 4 Mei 1830 pukul 07.00 pagi sampai 12 Juni 1830 pukul 11:00 siang.[2] Dalam laporan itu terbaca Pangeran Diponegoro mengaku kepada Knoerle bahwa kemampuannya menulis dalam bahasa Jawa sangat kurang.[3] Meskipun ada yang meragukan kebenaran pernyataan Knoerle, laporan ini merupakan salah satu dari banyaknya lampiran yang melengkapi buku De Java Oorlog: 1825-1830 karya P.J.F. Louw dan E.S. de Klerck.[4] Soal pengakuan kekurangmampuan Pangeran Diponegoro menulis dalam bahasa Jawa menguatkan dugaan adanya “tangan lain” yang menuliskannya. Pasalnya, Babad Diponegoro tertulis dalam bahasa Jawa. Berdasarkan apa yang disampaikan Knoerle, Peter Carey menduga Pangeran Diponegoro memberikan garis besar secara lisan, atau dalam tulisan berbentuk prosa, lalu “ghost writer” atau penulis siluman menuangkannya ke dalam bentuk tembang.[5] Lalu, apa isi dari Babad Diponegoro? P. Swantoro (2002) memaparkan bahwa sepertiga bagian dari Babad Diponegoro menceritakan sejarah Jawa dari jatuhnya Majapahit (1527) sampai Perjanjian Giyanti (1755). Duapertiga lainnya memaparkan keadaaan Kasultanan Yogyakarta dan riwayat hidup Pangeran Diponegoro sendiri dari saat kelahirannya pada 1785 sampai ia diasingkan ke Manado pada 1830. Kisah perjalanan hidup ini dituangkan dalam tembang Macapat di mana Pangeran Diponegoro menampilkan diri sebagai “orang ketiga”. Masa penulisannya hampir sembilan bulan, 20 Mei 1832 sampai 3 Februari 1833, dan terdiri dari sekitar seribu folio tulisan tangan.[6] Terlepas apakah Pangeran Diponegoro menulis sendiri atau tidak, yang jelas Babad Diponegoro adalah karya dari Pangeran Diponegoro. Isi Babad Diponegoro adalah apa yang ada di pikiran Pangeran Diponegoro. Saat ini metode penulisan dengan menggunakan “tangan pihak lain” populer dengan istilah “ghost writer”. Bagi Hendra S, istilah ini justru yang harus dikoreksi. “Tangan lain yang menulis” tak layaklah disebut “siluman” atau hantu. Ke depan, metode penulisan seperti ini sekiranya dengan format: “pikiran siapa yang ditulis oleh siapa” atau “pemaparan lisan oleh....dan ditulis oleh...” atau bisa dicarikan format lebih cantik. Dalam dunia kepenulisan, menurut Hendra S, tak perlu “hantu-hantuan”. Begitu bukan? Wallahu a’lam. [1] P. Swantoro, Dari Buku ke Buku Sambung Menyambung Menjadi Satu, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)), cetakan 2 Agustus 2002, hlm. 81. [2] Ibid., hlm. 73. [3] Ibid., hlm. 76. [4] Ibid., hlm. 71. [5] Ibid., hlm. 80. [6] Ibid., hlm. 81. HENDRA SUGIANTORO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H