Lihat ke Halaman Asli

Burukny Pengelolaan Sampah di Tangsel Disebabkan Kinerja Dinas Kebersihan yang Tidak Profesional

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah masih menjadi persoalan serius di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari sebelumnya 1.250 menjadi 1.650 meter kubik per hari.

Sementara Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Cipeucang di Kecamatan Setu sampai saat ini belum bisa dioperasikan secara normal,mengingat masih banyak kendala yang di hadapi Pemkot Tangsel untuk pembebasan lahan.

Buruknya pengelolaan sampah di Tangsel disebabkan kinerja Dinas kebersihan yang tidak professional dalam penanganan Tumpukan sampah yang ada di kota Tangsel.ini sudah terbukti,tidak adanya hubungan yang harmonis antara DKPP Tangsel,dengan pemilik lahan Nirwana,sehingga pemilik lahan Nirwana tidak memperbolehkan sampah di tumpuk di lokasi tersebut.

Tempat penampungan sampah Nirwana yang ada di kelurahan Kedaung Ciputat,sudah di tutup pemilik lahan,menurut informasiSatpam di lokasi, mengatakan pada Wartawan,bahwa pemilik lahan sangat kecewa terhadap Dinas kebersihan Tangsel,karena sampah yang ada di lokasi tersebut berceceran di mana mana.

Sementara pemilik lahan Nirwana sebelumnya,sudah mengatakan terhadap DKPP Tangsel,boleh di pakai lahannya tersebut, asalkan sampah jangan berceceran di mana mana,ternyata tidak sesuai dengan kesepakatan antara pemilik lahan dengan DKPP,sehingga pemilik lahan menyuruh Satpam yang bertugas di lokasi,untuk tidak memperbolehkan mobil sampah milik Tangsel membuang di lokasi Nirwana.

Larangan yang di lakukan oleh pemilik lahan Nirwana,sehingga jadi kendala yang sangat serius terhadap Pemkot Tangsel.

Seperti pengungkapan Kordinator pesapon yang ada di pasar Ciputat Muktar,di tutupnya penampungan sampah yang ada di Nirwana sangat kendala bagi kami,biasanya sampah sudah bersih di pasar Ciputat, tapi sekarang jadi agak terlambat pengangkutan sampah yang ada di pasar Ciputat ,Ungkap Muktar

Dan begitu juga pengungkapan salah seorang sopir pengangkut sampah,ditutupnya penampungan sampah yang ada di Nirwana,membuat para sopir binggung sampah mau di antar kemana,sementara yang tadinya mereka sudah mengangkut sampah sudah dua trip,ternyata di tutupnya Nirwana hanya sekali yang bisa di angkut dalam sehari.

Paska penutupan penampungan sampah di lokasi Nirwana,para sopir pengangkut sampah menurunkan sampah di pasar Jombang dan pasar Cimanggis,kalau jam 10-14 di tumpuk di pasar Cimanggis jam 14 sampai selesai di pasar Jombang dan kemudian di angkut ke tempat penampungan sementara di wilayah Pondok Cabe bekas terminal,”Ungkap salah seorang sopir.

Seperti pengungkapan salah seorang warga Tangsel,Andi.Saya sangat menyanyangkan kinerja Pemkot Tangsel yang tidak serius untuk penanganan sampah di Tangsel,

Tangsel sudah berdiri tiga tahun,tapi sampai saat ini permasalahan sampah belum bisa teratasi secara normal,sehingga tumpukan sampah di mana mana.

Sementara Pemkot Tangsel hanya bisanya memberikan pengharapan kepada masyarakat Tangsel,padahal setiap tahunnya Pemkot Tangsel mengeluarkan Anggaran dari APBD untuk penanganan sampah di Tangsel,”Ungkap Andi (eko)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline