Kabar duka datang dari idol K-Pop ASTRO Moonbin, dan lagi-lagi penyebabnya adalah depresi. Penyebab pastinya memang belum terungkap, namun pihak kepolisian mengatakan bahwa kemungkinan besar Moonbin telah mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri. Kepribadiannya yang dinilai tertutup, menyebabkan kepolisian Gangnam menilai dengan kemungkinan bahwa Moonbin sedang dalam kondisi depresi.
Moonbin terkenal dengan sifatnya yang begitu hangat dan berkharisma, namun kita semua tidak bisa menduga bahwa dibalik itu dirinya mempunyai gangguan mental yang sangat berbahaya bagi diri seseorang.
Industri K-Pop memang sedang naik pesat, industri ini menawarkan banyak kemajuan dan perkembangan untuk mereka yang ingin menjadi idol-idol terkenal. Tapi mereka juga harus paham, bahwa ada resiko besar yang akan membuntuti mereka ketika sudah menjadi idol yang dikenal banyak orang.
Persaingan demi persaingan harus dilewati seorang idol untuk tetap menjadi yang teratas, itulah mengapa banyak yang mengatakan bahwa industi K-Pop adalah industri yang kompetitif. Bukan hanya bersaing melawan rekannya, idol K-Pop juga harus melawan perhatian dari penggemarnya. Kondisi semacam ini bisa saja menyebabkan gangguan kesehatan mental dari dalam dirinya, dengan adanya konflik mental yang menyebabkan idol-idol itu menghadapi stress dan tekanan tinggi dari segala lini.
Ekspektasi yang tinggi, kritikan-kritikan dari penggemar dan agensi, kebutuhan meningkatkan kemampuan, perjuangan meningkatkan popularitas dan sebagainya. Beberapa hal itu adalah alasan bagaimana idol-idol harus menikmati kehidupannya dibawah gangguan kondisi mental yang tidak kenal arah.
Salah satu gangguan mental yang biasa dikaitkan adalah depresi, mimpi buruk yang bergentayangan menyelimuti suasana hati. Gangguan mental yang selalu terbayang-bayang, terngiang-ngiang, bergentayangan didalam hati mereka yang sedang mengalaminya.
Depresi adalah gangguan mental yang menyerang suasana hati seseorang, sehingga membuat penderitanya berada dalam perasaan sedih yang berlarut-larut dan mendalam. Secara emosional, gangguan mental ini akan mempengaruhi cara seseorang berpikir, cara seseorang bertindak, dan cara seseorang menilai perasaannya.
Dan akhirnya, seseorang yang sedang menderita depresi akan kehilangan kemampuannya dalam beraktivitas dan menjalankan minat dan bakatnya yang pernah mereka nikmati sebelumnya. Penderita depresi akan berhenti menjalankan kegiatan sehari-harinya yang biasanya mereka lakukan, karena adanya perubahan mental yang datang dengan gelombang perasaan yang naik turun.
Gangguan depresi bagaikan mimpi buruk yang memberikan banyak efek bagi penderitanya, mulai dari gangguan kecemasan, sulit berkonsentrasi, selalu merasa putus asa, merasa dirinya tidak berguna, dan ketidakmampuan menahan emosi, sehingga memunculkan pikiran dan pandangan ingin menyakiti dirinya sendiri bahkan hingga bunuh diri.
Depresi bisa hinggap di diri seseorang dimana saja dan dalam waktu kapan saja, mulai anak usia kecil, remaja, hingga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Namun dalam rata-ratanya, gangguan depresi akan muncul pada seseorang dengan usia yang lebih cenderung dalam fase remaja akhir menuju fase dewasa.
Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Gangguan Depresi.
Faktor Genetik. Tak disangka gangguan depresi ini ternyata bisa diturunkan melalui keluarga. Riwayat keluarga yang pernah mengalami gangguan depresi nyatanya memiliki peluang menurun ke generasi mereka selanjutnya.