Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Dirgahayu Hidayat

Selalu berusaha mendapatkan hal baik untuk diri sendiri lalu menebarkannya ke yang lain

Pujian Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah, Sang Pegiat Hadisnya

Diperbarui: 12 Januari 2023   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kitab Tanwirul Qulub fi Mu'amalati Allamil Quyub.

Abu Hurairah, adalah sebuah julukan yang lebih dikenal dari pada nama dagingnya. Nama lengkapnya, Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr ad-Dausi. Berdasarkan keterangan yang ada, beliau lahir di tanah ad-Daus di Yaman pada tahun 19 sebelum hijriah.

Terdapat banyak silang pendapat terkait nama Abu Hurairah. Dalam kitab al-Kuna wa al-Asma’ (juz 1, hal. 107), imam Abu Basyar Muhammad bin Ahmad bin Hammad ad-Daulabi (w. 310 h), menulis bahwa di antara nama Abu Hurairah adalah Abdu Samsy, ada yang mengatakan Abdu Ghanam, ada juga yang menyebutnya Abdullah bin Amir bin Abdu as-Samsy, ada lagi yang mengenalnya Abdu Nahm bin Utbah dan Umair bin Amir. Tapi yang jelas, sebelum jadi muslim, beliau bernama Abdu Samsy.

Abu Hurairah termasuk salah seorang sahabat yang memeluk Islam tidak sejak dini, yaitu pada usianya yang ke 28 tahun. Kisah keislaman beliau tertulis rapi dalam sejarah karena saat itu bertepatan dengan tahun tragedi perang Khaibar, tahun ke 7 hijriah. Para ulama berbeda pendapat apakah Abu Hurairah turut serta berperang membela Islam saat itu atau tidak. Menurut mayoritas, beliau turut berjihad. Sebagaimana dalam kitab Syari’atullah al-Khalidah (hal. 128) karya sayid Muhammad bin Alawi al-Maliki.

Walau tergolong lambat, namun dengan kecerdasan yang dimiliki, Abu Hurairah mampu menjadi perawi hadis terbanyak. Itulah salah satu yang membuat para sahabat kagum dan memujinya. Ia meriwayatkan sebanyak 5.374 hadis dan sebanyak 800 ulama besar pakar hadis mengambil hadis dari beliau.

Tak ayal, bila Abu Hurairah dikenal sebagai pegiat hadis yang ulung. Bahkan Rasulullah SAW sendiri menyebutnya demikian. Dalam kitab Shahih al-Bukhari (hal. 37) hadis ke 99, dari Abu Hurairah r.a., bahwa ia bertanya:

يا رسول الله من أسعد الناس بشفاعتك يوم القيامة؟

“Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling bahagia dengan syafaatmu di hari kiamat nanti?”
Rasulullah SAW menjawab:

لقد ظننت يا أبا هريرة أن لا يسألني عن هذا الحديث أحدٌ أول منك لِما رأيت من حرصك على الحديث، أسعد الناس بشفاعتي يوم القيامة من قال لا له إلا الله خالصا من قلبه أو نفسه

“Wahai Abu Hurairah, berdasarkan dugaan saya, belum pernah ada seorang yang menanyakan hadis ini kepadaku, (Engkaulah yang pertama). Ini karena engkau begitu semangat mencari hadis. Kemudian Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Abu Hurairah, orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat nanti adalah orang yang membaca ‘lã ilãha illallãh’ dengan penuh keikhlasan dari lubuk hati dan jiwanya.” (HR. Al-Bukhari).

Dari hadis di atas, tampak Rasulullah SAW tengah memuji Abu Hurairah Abdurrahman bin Shakhr ad-Dausi sebagai seorang sahabat pegiat hadisnya. Dan ini tentu menjadi kebahagiaan tersendiri baginya, mengingat, tak semua sahabat dipuji demikian oleh baginda nabi. Wajar saja ia perawi banyak hadis. Apalagi disertai kecerdasannya yang sangat tinggi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline