Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Chaidir Attajdidi

Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

Waspada! Pencurian Data Via Update Story Instagram

Diperbarui: 18 Mei 2022   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tau gak sih? baru-baru ini media sosial di hebohkan dengan munculnya konten sticker baru di aplikasi instagram yaitu "add yours" yang lantas dijadikan challenge atau tantangan bagi penggunanya.

Tapi sangat disayangkan ternyata fitur tersebut di khawatirkan memicu cela kebocoran data di internet karena memungkinkan pengguna mengajak rekan dan keluarga sampai menjadi rantai pesan di jejaring sosial untuk memberikan tanggapan sesuai dengan pertanyaan yang di inginkan.

Penyebutan data diri yang tak disadari pada fitur tersebut seperti usia pengguna dan pasangan, nama pengguna dan tak jarang meminta pengguna menyebutkan tanggal lahir beserta alamat tempat tinggal. Yang dikhawatirkan menjadi pemicu modus baru penyalahgunaan data pribadi oleh pelaku kejahatan cyber yang bisa berujung pada kerugian.

Padahal pada mulanya, fitur ini kerap dipakai untuk berbagi foto-foto unik yang bertujuan sebagai hiburan semata. Namun, belakangan challenge ini malah banyak yang meminta pengguna untuk mengunggah data pribadi seperti nomor pribadi bahkan foto selfie dengan KTP.

Berdasarkan informasi dari Metro TV, terdapat akumulasi data TESSIAN (Perusahaan Software yang fokus di bidang keamanan) mengenai kebiasaan pengguna internet atau diranah digital diantaranya yaitu: 84% pengguna media sosial mengunggah media sosial mereka setiap minggu, kemudian 42% membagikan informasi hobi,ketertarikan,hubungan dan lokasi secara publik setiap hari.

50% membagikan nama dan foto anak, 70% diantaranya memberikan ucapan selamat ulang tahun. 55% memampangkan informasi profilnya secara terbuka. 33% menggembok akun instagram (private). Tak hanya itu, 93% pekerja mengunggah status mengenai pekerjaannya. 36% menceritakan tentang pekerjaannya sendiri dan 28% mengenai klien atau kehidupan rekan mereka.

Lalu terdapat juga motif kriminal, motif politik dan motif ekonomi yang dimana pelaku memanfaatkan teknologi untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain seperti pencurian data yang beresiko yang berdampak secara ekonomi pada pihak lain.

Apa yang harus kita lakukan?

Mengutip dari CNBC Indonesia, Kementrian Informasi dan Informatika mengingatkan potensi bahaya dari fitur "add yours" ini yaitu adanya modus kejahatan siber dengan teknik social engineering.

Social engineering adalah teknik manipulasi psikologi supaya individu atau kelompok mau melakukan sesuatu atau menyerahkan informasi tertentu secara sukarela. Teknik ini tak hanya digunakan di media sosial tetapi juga dilayanan komunikasi lainnya. Melalui official instagram @kemenkominfo untuk menghindari penipuan, KOMINFO menyarankan masyarakat jangan mudah tergiur dengan hal-hal yang sedang tren di dunia maya, termasuk dengan menyebarkan data-data pribadi kepada siapapun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline