Dalam skup Nasional, barangkali isu peristiwa Charlie Hebdo (CH) telah tertutup oleh Isu-isu lokal, seperti kasus dijadikannya Komjen Budi Gunawan sebagai Tersangka setelah menjadi Calon Tunggal Kapolri, dan juga berjejer kasus hangat lainnya, seperti serangan terhadap Abraham Samad terkait foto-foto syurnya dengan putri Indonesia, namun dalam hemat saya, peristiwa memang datang dan pergi, silih berganti, namun poin terpenting dari sebuah peristiwa bukan terletak pada peristiwa itu sendiri, melainkan pelajaran apa yang telah kita ambil dari peristiwa tadi.
Terlepas dari semua analisis yang bertebaran di dunia maya, terkait peristiwa CH yang dikatakan hanya rekayasa, drama dan sandiwara, dan lain sebagainya, saya ingin mengajak pembaca untuk melihat sisi abstrak yang hampir tidak nampak dari peristiwa tersebut, namun pada hakikatnya hal itu merupakan tujuan inti dari di dijalankannya misi tersebut. ada satu pertanyaan analitis yang dapat kita ajukan yakni Siapa yang paling diuntungkan atas terjadinya peristiwa CH tersebut ?
Hipotesis I adalah : Islam
Sedikit logis, meski sebenarnya terkesan dipaksakan, karena seringkali Islam menjadi orang yang senantiasa duduk di kursi pesakitan, Islam selalu menjadi pihak tertuduh, yang harus mempertanggung jawabkan setiap kesalahan yang tak pernah diajarkannya. meskipun benar bahwa hukuman bagi penghina Nabi adalah hukum bunuh, namun apakah eksekutor itu adalah masyarakat sipil yang bertindak secara sporadis ? bukan, melainkan yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan hukuman tersebut adalah Khalifah.
Hipotesis II : Barat
Jawaban ini lebih logis lagi bagi saya, indikasinya adalah :
1. Pasca Tragedi CH Islamophobia khususnya di regional eropa semakin meningkat
2. Munculnya serangan-serangan terhadap puluhan masjid di beberapa kota di Prancis
3. Menguatnya sentimen terhadap Islam di beberapa negara Eropa.
4. Statement dari Perdana Menteri Inggris David Cameron saat orasi di depan kantor CH mengatakan, “Kami tidak akan mentoleransi para teroris itu menghancurkan atau menyerang nilai-nilai demokrasi kami dan kebebasan berbicara”.
Analisis Sederhana
Realitas aktual yang terjadi di barat terkhusus di Eropa, pertumbuhan penduduk Muslim semakin meningkat secara signifikan, hal ini disadari atau tidak semakin lama akan semakin membahayakan posisi Barat dengan Ideologi Kapitalismenya, di satu sisi pertumbuhan muslim semakin tinggi, entah karena faktor Imigrasi maupun proses kelahiran, sebagaimana kita tahu bahwa Umat Islam sangat dianjurkan untuk meiliki keturunan yang banyak, hal ini berbanding terbalik dengan budaya Barat. di sisi lain, Populasi orang barat semakin berkurang karena berbagai faktor.
Yang tidak dapat kita kesampingkan adalah adanya fakta bahwa peristiwa CH ini terjadi di Negara Prancis, sebuah Icon Negara Bebas di dunia, di atas tanah inilah terjadi Revolusi Prancis yang sejarahnya mendunia hingga menginspirasi belahan eropa untuk mengikuti jejaknya, yang pada intinya prancis adalah Icon Kebebasan berekspresi di dunia.
Terlepas dari benar tidaknya peristiwa CH, namun sulit untuk ditolak oleh akal sehat jika peristiwa CH adalah fabricated alias by design. Kekuatan mental dari majalah ini memang patut untuk diacungi Jempol, buktinya tidak butuh waktu lama (tidak sampai 2 minggu) mereka sudah mampu kembali mengedarkan majalahnya. dan yang sangat disesalkan adalah dengan pedenya memuat kembali Karikatur Nabi Muhammad SAW. bahkan oplahnya pun semakin bertambah berkali - kali lipat, pertanyaan yang kemudian muncul adalah darimana sumbar dananya ? siapa dibalik mereka ? kok berani amat, setelah dibantai telak 12 : 0 masih berani memprovokasi kembali ?? jawaban dari pertanyan ini tidak lain adalah bahwa semua ini telah by Design. siapa yang mendesign ? ya siapa lagi yang punya kekuasaan seperti itu ?? You Know Who !!!
Alhasil, benturan antar ideologi tak bisa lagi di elakkan, karena secara fitrah, kebathilan dan kebenaran tidak akan bisa bersatu, namun malang nian, umat Islam saat ini dalam posisi di bawah, mereka masih belum memiliki kemampuan untuk "Menyetarakan diri" dengan masyarakat barat, sehingga jika benturan itu terjadi yang kalah senantiasa Umat Islam, bagi orang yang pesimis mungkin mengatakan bahwa itu adalah takdir politik, namun bagi orang yang Optimis,