Aku mengkultusmu,
Sambil mendamba surya yang bermesraan kepada nirwana,
Namun kau mengikatku,agar tak sungkan berpijak pada warna yang jingga,
Kau lalu menatapku dan kau ganjal kelopak mata ini agar tak sayu menghadapmu...
Sungguh malu aku pada merah yang tak kusangka berbaur terhadap jingga yang ku damba,
Dalam buai rindu tabiatku melebur padam dan temaram,
Aku tak sanggup dan berharap semua ini tak mehujamku,
Namun semesta sepertinya benar-benar mengikatku...
Peluh keringat yang jatuh membasahi jiwa ini,
Turut menghantarku pada muramnya masa diantara pagi dan petang hingga malam menjelma,
Kau yang ku kultus dalam jejak nafas yang tersengal,