Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Benny

Seorang guru dan Pujangga bebas

Puisi | Kutitipkan Api Ini

Diperbarui: 3 November 2019   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dalam hening kubawakan nyala api,dalam perayaan rasa yang tak tau rimbanya,namun menyerang tiba-tiba,
sembari ku bergegas mengelak dari tangis pilu rasa iba....

dibawah rembulan yang tak bersinar sempurna,
aku menginginkan jantung ini berhenti berdetak,
dibantu nyala api yang ku genggam
yang perlahan menusuk bersamaan dengan angin lalu..

dengar...
dengarkan lah suara itu,
bergemuruh perlahan terkoyak-koyak lalu berserakan,
diatas merahnya tanah yang tak bercahaya.

mungkinkah orang sepertiku percaya?
jantung ini benar-benar berdetak  
namun berhamburan tertiup angin bersama nyala api di tengah rembulan yang tak seberapa bersinar...
Lalu perlahan mati tanpa tau
tau kemana nyala api ini harus kutitipkan.

Bandar lampung, 31 oktober 2019

***benny

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline