Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Bayu Dwi Rahman

Mahasiswa/Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Solusi Ramah Lingkungan Mahasiswa Untag Surabaya untuk Desa Kesimantengah: Briket Arang dan Teknologi TPA

Diperbarui: 14 Juli 2024   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mitra Kelompok Tani/dokpri

Ahmad Bayu Dwi Rahman -- 1112100063 -- Administrasi Negara

Desa Kesimantengah, Pacet, Mojokerto -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya telah menghadirkan dua inovasi ramah lingkungan yang memberikan dampak positif bagi warga Desa Kesimantengah. Bayu sebagai mahasiswa yang terlibat memperkenalkan briket arang dari sekam padi dan teknologi untuk mengatasi bau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Briket Arang dari Sekam Padi

Para mahasiswa Untag Surabaya mengubah sekam padi, yang selama ini dianggap sebagai limbah, menjadi briket arang yang bernilai tinggi. Proses pirolisis yang digunakan mampu mengubah sekam padi menjadi briket arang yang ramah lingkungan dan bermanfaat secara ekonomi. Briket ini dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Teknologi Atasi Bau TPA

Selain itu, mahasiswa Untag Surabaya juga memperkenalkan teknologi untuk mengatasi bau tidak sedap dari TPA di Desa Kesimantengah. Bau TPA selama ini menjadi masalah serius yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga. Mahasiswa mengembangkan teknologi yang menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan.

Teknologi ini melibatkan mikroorganisme pengurai yang mempercepat proses dekomposisi sampah organik di TPA. Dengan mempercepat dekomposisi, bau yang dihasilkan oleh sampah dapat dikurangi secara signifikan. Mahasiswa juga mengajarkan warga cara memisahkan sampah organik dan anorganik, sehingga pengelolaan sampah berjalan lebih efektif.

Dampak Positif bagi Warga Desa

Kehadiran para mahasiswa dengan inovasi mereka membawa angin segar bagi warga Desa Kesimantengah. Selain mendapatkan solusi untuk masalah lingkungan, warga juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Briket arang dari sekam padi dan teknologi pengelolaan bau TPA adalah bukti nyata bahwa dengan kreativitas dan semangat pengabdian, solusi berdampak besar dapat diciptakan untuk masyarakat.

Inovasi briket arang dari sekam padi dan teknologi untuk mengatasi bau TPA yang dikembangkan oleh mahasiswa Untag Surabaya adalah contoh nyata peran aktif perguruan tinggi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, perubahan yang berarti dan berkelanjutan dapat tercipta bagi lingkungan dan kehidupan kita. Warga Desa Kesimantengah berharap inovasi-inovasi ini terus dikembangkan dan diimplementasikan di desa-desa lain, sehingga lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

#InovasiMahasiswa #RamahLingkungan #BriketSekamPadi #TeknologiTPA #DesaKesimantengah #UntagSurabaya #SolusiLingkungan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline