Lihat ke Halaman Asli

ahmad baiquni

tidak bekerja

Sekilas Teknologi Kriptokurensi dan Sistem Keuangan Konvensional

Diperbarui: 5 Maret 2024   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Gambar Kriptokurensi (itcloudreviews.com).

Kriptokurensi telah menjadi topik yang sangat menarik dalam dunia keuangan modern. Sebagai bentuk mata uang digital yang menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit baru menjanjikan potensi dalam sistem keuangan global. 

Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009 oleh seseorang yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto adalah kriptokurensi pertama yang sukses dan masih menjadi terkenal hingga saat ini. Keberhasilan Bitcoin telah menginspirasi munculnya ribuan kriptokurensi lainnya termasuk Ethereum, Ripple dan Litecoin yang menawarkan berbagai fitur dan fungsi yang berbeda-beda. 

Karakteristik kriptokurensi yang paling menonjol adalah desentralisasi. Mereka tidak diatur oleh satu entitas tunggal seperti bank sentral atau lembaga keuangan lainnya. Sebaliknya, transaksi kriptokurensi direkam dalam sebuah ledger terdistribusi yang disebut blockchain, yang dikelola oleh jaringan komputer yang tersebar di seluruh dunia. 

Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara langsung tanpa perantara, mengurangi biaya dan waktu yang terlibat dalam proses keuangan tradisional. Meskipun desentralisasi menawarkan keamanan dan privasi yang lebih besar hal ini juga dapat memunculkan tantangan terkait regulasi dan pemantauan kegiatan ilegal.

Selain itu kriptokurensi juga memiliki potensi risiko yang signifikan. Volatilitas harga yang tinggi adalah ciri khas pasar kripto di mana nilai suatu aset dapat berubah secara dramatis dalam waktu singkat. 

Keamanan dan ketahanan terhadap serangan cyber menjadi perhatian utama dengan serangkaian peretasan dan kehilangan dana yang terjadi pada platform pertukaran kriptokurensi. Meskipun tantangan ini ada minat terus tumbuh dalam mengadopsi teknologi kriptokurensi dengan banyak perusahaan dan lembaga keuangan besar mulai mempertimbangkan cara-cara untuk mengintegrasikan kriptokurensi ke dalam operasi mereka. 

Peredaran kriptokurensi seperti fenomena yang terus berkembang dengan cepat dalam ekosistem digital. Salah satu aspek dari peredaran kriptokurensi adalah pertukaran di mana pengguna dapat membeli, menjual dan menukar kriptokurensi dengan mata uang fiat atau aset kripto lainnya. 

Pertukaran kriptokurensi berfungsi sebagai jembatan vital antara dunia kripto dan sistem keuangan konvensional memberikan aksesibilitas yang lebih besar kepada pengguna untuk berpartisipasi dalam pasar kripto. Beberapa pertukaran terbesar dan paling terkenal seperti Binance, Coinbase dan Kraken menawarkan berbagai layanan termasuk perdagangan spot, perdagangan berjangka dan staking.

Peredaran kriptokurensi juga dipengaruhi oleh proses pertambangan. Pertambangan adalah cara di mana transaksi kriptokurensi diverifikasi dan ditambahkan ke dalam blockchain menggunakan daya komputasi yang tinggi. Para penambang memperoleh kriptokurensi sebagai imbalan atas kontribusi komputasi mereka dalam memvalidasi transaksi. 

Namun proses pertambangan juga memerlukan sumber daya energi yang besar dan semakin sulit untuk mendapatkan imbalan karena tingkat persaingan yang tinggi di dalam jaringan. Hal ini telah memicu perdebatan tentang dampak lingkungan dari pertambangan kriptokurensi dan mendorong pengembangan solusi yang lebih efisien secara energi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline