Lihat ke Halaman Asli

Ahmad AlWafi

pembelajar

Menilai untuk Tetap Baik

Diperbarui: 29 Juli 2019   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keberagaman sifat manusia membawa suasana sendiri dalam pergaulan. Diantara banyak teman atau kenalan yang ada di sekitar selalu mempunyai perbedaan sifat bahkan tingkah laku yang menjadi ciri khas. 

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mampu terpisahkan dari orang orang sekitar dalam membantu keberlangsungan hidupnya. Pertemuan demi pertemuan membawa seseorang lebih mengenal antar satu dengan lainnya. 

Semakin intens sebuah pertemuan, maka semakin banyak pula yang diceritakan bahkan ke dalam ranah pribadi. Lambat laun , awal mula kekakuan berubah menjadi  kehangatan dan saling mengisi kisah serta pemikiran.

Dari sebuah sikap manusia kita belajar bahwa manusia terlahir unik untuk dikategorikan mereka semua nya sama. Dalam pandangan, sejatinya Tidak ada manusia sama melainkan hanya manusia yang berprilaku serupa dan itu pula tidak dapat disamakan seutuhnya. 

Sebagai manusia pada umumnya tentu akan menemui perasaan yang berbeda ketika melihat sikap dan prilaku tidak sesuai atau tidak seharusnya dalam kacamata etika. 

Kemampuan kita dalam memandang manusia lain sangat berpengaruh terhadap diri nya ataupun bagi diri kita kepada tahapan selanjutnya. 

Bagi mereka yang mempunyai pribadi khusus akan sangat  menjaga zona privasi dirinya tanpa mengijinkan orang lain untuk mengenal terlalu jauh. Di lain tempat, juga banyak ditemukan mereka yang menerima siapapun untuk berteman tanpa menghiraukan hal hal lain terdahulu.

Ada banyak hal bagi manusia dalam bersikap kepada orang lain. Hampir semuanya didasari pada pengetahuan dan pengalaman orang tersebut selama berada dalam lingkungan yang tidak selalu sama. 

Secara umum manusia bersikap kepada orang lain sesuai dengan etika serta tata krama di sebuah tempat. Serta lainnya bersiikap bahkan cenderung didasari oleh pembenaran dalam dirinya tanpa menghiraukan perasaan orang lain. 

Sikap tersebut tentunya akan melahirkan sebuah ketidaknyamanan hingga perlawanan dari orang sekitar bila diabaikan untuk terus berulang. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan stigma negatif yang tersemat bagi pribadi dengan karakter tersebut.

Kebaikan merupakan hal mutlak bagi semua manusia. Semua jenis manusia menginginkan diperilaku dengan baik bahkan serupa kepada mereka yang berlaku kurang baik. Sifat baik sudah menjadi patokan utama dalam menilai orang lain. Sifat baik yang tercerrmin akan menjadi gambaran jelas untuk mendapat predikat positif dalam lingkungan sekitar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline