Lihat ke Halaman Asli

Aku dan Wacana BBM Naik

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"BBM naik... turunkan harga bbm, bbm naik membuat masyarakat tambah miskin dan melarat"

Mungkin kata-kata atau teriakan seperti itu sudah lumrah didengung-dengungkan setiap hari semenjak pemerintahan SBY memutuskan untuk menaikkan harga bbm per 1 April 2012. Reaksi masyarakat langsung terlihat dimana-mana mulai dari Jakarta sampai ke daerah.

Reaksi nyata yang paling sering kita liat baik di media cetak ataupun media televisi tentu adalah demonstrasi mahasiswa yang selalu berujung ricuh serta penyegelan pertamina, perampasan barang dan tentu kemacetan yang parah.

Semua mengatasnamakan berdemo untuk kesejahteraan rakyat dan memperjuangkan hak dan keadilan rakyat yang terampas. mmhh.. begitu????

Bagaimana reaksi masyarakat??? tentu sebagian besar menyetujui akan demo besar-besaran ini tapi disisi lain ada masyarakat yang merasa terganggu dengan aksi demo ricuh ini.  Bagaimana dengan reaksi masyarakat di kota-kota seperti Makasssar.??

Yah Makassar adalah salah satu kota di Indonesia yang paling bereaksi dengan wacana kenaikan bbm ini. Hal ini sama saja dengan kota-kota lain di Indonesia ada yang pro dan kontra, dari sekian banyak masyarakat yang saya dengar langsung tanggapannya tentang demo ini semuanya malah berkata "apa ini anak mahasiswa semua, kasih macet-macet jalanan ji saja"

Wow tanggapan masyarakat nampaknya ndag sejalan dengan tujuan mahasiswa yang katanya berjuang untuk kesejahteraan rakyat. yah tanggapan masyarakat seperti itu sangat memang masuk akal. Makassar misalnya, ketika mahasiswa berdemo tentu saja semua jalanan di Makassar hampir selalu lumpuh.

Jalan Perintis Kemerdekaan terblokir oleh mahasiswa UNHAS - Jalan Urip Sumoharjo terhadang aksi UMI dan Univ 45 - Jalan A.P Pettarani macet oleh aksi UNM - Jalan Sultan Alauddin lumpuh oleh aksi UIN Alauddin dan Unismuh.  mmhh... jalanan kota Makasssar total berhenti.

Jadi wajar sebagian masyarakat mengeluh jika mahasiswa berdemo. Tapi bagaimanapun mahasiswa juga adalah masyarakat yang mempunyai pemikiran yang mungkin berbeda persepsi. Mahasiswa adalah masyarakat yang sedang berproses, butuh pengalaman  hidup yang banyak untuk menjadi masyarakat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline