Lihat ke Halaman Asli

Cahaya

Diperbarui: 22 Desember 2023   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap hari mentari tak pernah telat
Menitipkan cahaya
di dapur
di kamar mandi
di ruang tamu
di kamar tidur
Demi menerangi remangnya ruang

Cahaya yang gemar sekali menata ulang gelas dan piring
Menyelimuti bintang-bintang ketika terang
Menguapkan benda-benda tiada guna

Mentari selalu melihatnya sepanjang hari
Dari waktu ke waktu
Dari musim ke musim
Dari tempat ke tempat
Cahaya itu ada dimana saja

Ketika Ibu sedang di kamar
Di situ ada cahaya
Ketika Ibu sedang di dapur
Di situ ada cahaya
Ketika Ibu sedang di teras
Di sana pun ada cahaya
Ketika ibu pergi ke pasar
Cahaya selalu setia menemaninya

Ibu tak terlihat lemah di depan cahaya
Namun, ketika hari mulai meremang
dan cahaya perlahan hilang
Sesekali Ibu menarik nafas panjang
dan menghembuskan nafas
Teringat kecemasannya
kekhawatirannya
penyesalannya
harapannya
Menutup hari lewat istighfar

Semua boleh pergi
Kecuali Ibu
Kalau Ibu pergi
Dunia berhenti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline