Di era digital ini banyak orang dengan mudahnya berselancar di media sosial, hal itu juga memudahkan untuk memberikan komentar atau tanggapan akan suatu hal. Kerap kali tanggapan yang muncul dari seseorang itu bukanlah sebuah tanggapan yang baik, terkadang juga tanggapan tersebut berupa Toxic Comment. Mengutip dari hasil penelitian Microsoft tentang DCI (Digital Civility Index) Negara Indonesia mendapatkan urutan ke-29 dari 32, hal itu menjadikan Indonesia menjadi negara Asia Tenggara paling bawah dalam hal kesopanan. Atas dasar kasus tersebut kami mengangkat permasalahan ini, yang nantinya kami berharap semoga pengguna tahu tentang kosakata yang merupakan toxic.
Di bidang ilmu Artificial Intelligence ini dikenal sebuah ilmu yang bernama Natural Language Processing atau sering dikenal NLP. Bidang ilmu inilah yang akan digunakan sebagai materi dasar dalam pengerjaan proyek akhir ini. Sebagai solusi untuk mencegah maraknya penggunaan Kata Toxic di media sosial ini, mahasiswa Program Studi Sains Data dan teman -- teman kelompoknya dalam Kelas AI Mastery yang diselenggarakan oleh PT Orbit Ventura Indonesia dalam program MSIB yang diadakan oleh Kemendikbudristek menginovasikan pembuatan web aplikasi berteknologi AI.
Web aplikasi ini diberi nama TCDC (Toxic Comment Detection and Ckassification). Model web aplikasi yang kami buat adalah dengan menggunakan base code Python sebagai model klasifikasi dan prediksi dari input text yang dimasukkan oleh pengguna. Sayangnya web aplikasi ini belum dapat diakses secara online oleh masyarakat karena keterbatasan sumber daya kami. Namun, rencana pengembangan dari aplikasi ini nantinya akan dihadirkan dalam deteksi kata toxic berbahasa Indonesia dan dapat tersedia di Play Store atau App Store.
Harapan kami dari dibuatnya web aplikasi ini dapat mengedukasi anak pelajar tentang pendeteksian kata Toxic baik itu di dalam mendeteksi kata toxic di dalam pesan pribadi, artikel yang dibuat atau bahkan mendeteksi kata toxic yang terkandung dari media sosial yang mereka punya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H