Lihat ke Halaman Asli

AHMAD ALIFUDDIN

Mahasiswa UMJ jurusan komunikasi dan penyiaran islam penerima program beasiswa 1000 da'i bamuis BNI

Menjaga Iman Diri di Era Sekarang

Diperbarui: 31 Mei 2024   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menjaga iman di era modern merupakan tantangan yang semakin kompleks. Di tengah arus informasi yang sangat cepat dan deras, berbagai nilai dan pandangan hidup datang silih berganti, sering kali bertentangan dengan ajaran agama. Media sosial, internet, dan kemajuan teknologi lainnya bisa menjadi pedang bermata dua; di satu sisi, mereka dapat digunakan untuk memperdalam pengetahuan agama, tetapi di sisi lain, dapat menjauhkan seseorang dari nilai-nilai spiritual jika tidak digunakan dengan bijak.

Pentingnya menjaga iman di era ini juga berkaitan dengan tekanan sosial yang datang dari berbagai arah. Lingkungan kerja, pergaulan, hingga media massa sering kali mempromosikan gaya hidup yang hedonis dan materialistis. Ini bisa membuat seseorang merasa terpinggirkan atau tidak relevan jika mereka berpegang teguh pada prinsip-prinsip iman mereka. Oleh karena itu, memiliki komunitas yang mendukung dan memahami nilai-nilai agama sangat penting untuk memperkuat iman di tengah tekanan eksternal.

Selain itu, pendidikan agama sejak dini sangat berperan dalam membentuk karakter dan keteguhan iman seseorang. Orang tua dan lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab besar untuk menanamkan nilai-nilai agama yang kuat pada generasi muda. Pendidikan agama yang baik bukan hanya tentang memahami teks-teks suci, tetapi juga tentang menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, kasih sayang, dan rasa tanggung jawab.

Namun, menjaga iman tidak berarti menutup diri dari perkembangan zaman. Justru, iman yang kokoh akan menjadi landasan yang kuat untuk beradaptasi dengan perubahan. Seorang yang beriman tidak perlu merasa takut dengan teknologi atau ilmu pengetahuan, karena keduanya dapat berjalan beriringan. Dengan pengetahuan yang luas dan iman yang kuat, seseorang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan tetap teguh pada prinsip-prinsip agama.

Selain itu, refleksi diri dan kontemplasi juga penting dalam menjaga iman. Meluangkan waktu untuk berdoa, membaca kitab suci, atau merenungkan makna hidup dapat membantu memperkuat hubungan dengan Tuhan. Aktivitas ini membantu seseorang untuk tetap fokus pada tujuan hidup yang lebih besar dan menghindarkan diri dari godaan yang dapat merusak iman.

Akhirnya, penting untuk diingat bahwa menjaga iman adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan. Ini bukanlah sesuatu yang bisa dicapai dalam semalam, melainkan proses yang membutuhkan usaha dan ketekunan. Menghadapi berbagai tantangan di era modern, tetaplah berpegang pada nilai-nilai agama, terus belajar, dan bersikap terbuka namun kritis terhadap perubahan yang terjadi di sekitar kita. Dengan demikian, iman akan tetap menjadi penuntun dalam menjalani kehidupan yang bermakna dan bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline