Data warehouse adalah sistem penyimpanan data terpusat yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data dari berbagai sumber dalam satu tempat. Berbeda dengan database operasional yang digunakan sehari-hari dalam aktivitas bisnis, data warehouse berfokus pada pengelolaan data untuk keperluan analisis jangka panjang, bukan untuk transaksi harian.
Data warehouse memungkinkan organisasi untuk menyatukan data dari berbagai sumber, seperti:
- Sistem CRM (Customer Relationship Management) untuk data pelanggan
- Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) untuk data operasional perusahaan
- Sistem Penjualan untuk data transaksi
- Sumber Eksternal seperti data cuaca, data pasar, atau data sosial media.
Salah satu proses utama dalam data warehouse adalah ETL (Extract, Transform, Load), yakni teknik untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, membersihkannya, dan menyiapkannya untuk analisis. Dengan proses ETL, data dari berbagai sumber diekstrak, diubah menjadi format yang seragam, dan dimuat ke dalam data warehouse.
Karakteristik utama dari data warehouse:
- Terintegrasi: Data warehouse menyatukan data dari berbagai sumber menjadi satu format standar.
- Terfokus pada Subjek: Data biasanya disusun berdasarkan area spesifik, seperti penjualan, pelanggan, atau inventaris, sehingga memudahkan analisis subjek tertentu.
- Data Historis: Data warehouse menyimpan data dalam jangka panjang, memungkinkan analisis tren jangka panjang dan prediksi.
- Tidak Mudah Berubah: Data dalam data warehouse umumnya bersifat read-only atau tidak mudah diubah, sehingga menjaga konsistensi data yang digunakan untuk analisis.
Dengan kata lain, data warehouse adalah pusat penyimpanan data yang terstruktur dan dapat diakses dengan cepat, memungkinkan perusahaan melakukan analisis data yang mendalam. Perusahaan dapat menemukan pola dan tren, memprediksi perilaku pelanggan, dan mengambil keputusan bisnis berdasarkan data yang terverifikasi.
Mengapa Data Warehouse Dibutuhkan?
Data dari berbagai sistem operasional biasanya tersebar dan tidak terhubung satu sama lain. Data warehouse menyatukan semua data ini sehingga dapat dianalisis secara keseluruhan. Dengan data warehouse, perusahaan dapat merespons perubahan dan peluang pasar lebih cepat.
Contoh: Misalnya, perusahaan retail memiliki data penjualan di toko fisik dan online, serta data media sosial. Dengan mengintegrasikan semua data ini dalam data warehouse, perusahaan bisa menganalisis preferensi konsumen secara menyeluruh dan menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat.
1. Mengumpulkan Data dari Berbagai Sumber
Salah satu peran penting data warehouse adalah mengumpulkan data dari berbagai sistem yang digunakan perusahaan:
- CRM (Customer Relationship Management): CRM adalah sistem yang digunakan perusahaan untuk mengelola interaksi dengan pelanggan. Contoh CRM populer adalah Salesforce, yang membantu melacak data pelanggan, interaksi penjualan, dan aktivitas pemasaran. Dengan mengintegrasikan data dari CRM ke dalam data warehouse, perusahaan dapat mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang pelanggan, seperti preferensi, kebiasaan pembelian, dan respon terhadap kampanye pemasaran.
- ERP (Enterprise Resource Planning): ERP adalah sistem yang membantu menyatukan proses bisnis inti dalam satu platform, termasuk keuangan, pengadaan, dan inventaris. Contoh ERP adalah SAP dan Oracle ERP. Mengimpor data ERP ke dalam data warehouse memungkinkan perusahaan untuk memiliki gambaran yang lebih baik tentang operasional bisnis dan membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
- Data Penjualan: Sistem penjualan menyimpan informasi transaksi, termasuk produk yang dibeli, harga, jumlah, waktu, dan lokasi pembelian. Misalnya, Square adalah sistem point-of-sale yang membantu perusahaan retail mencatat transaksi penjualan. Data penjualan yang dimasukkan ke dalam data warehouse dapat dianalisis untuk melihat tren penjualan berdasarkan waktu atau produk.
- Sumber Eksternal: Data dari sumber luar, seperti media sosial, data cuaca, atau data pasar, juga bisa dimasukkan ke data warehouse. Misalnya, data dari Twitter atau Facebook dapat memberikan wawasan tambahan tentang tren pasar dan opini pelanggan.