Lihat ke Halaman Asli

ahmad adef

Mahasantri (Mahasiswa Santri) Ponorogo, di salah satu kampus pesantren di Ponorogo

Tahun Baru Islam, Suatu Momentum yang Istimewa

Diperbarui: 6 Juli 2024   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto edited by Def

Satu Muharram adalah momentum istimewa yang menandai awal tahun baru dalam kalender Hijriyah. Hari ini menjadi pengingat akan pentingnya waktu dan bagaimana kita memanfaatkannya. Dalam Islam, setiap hari adalah hari-hari Allah yang penuh dengan kesempatan, namun terdapat momentum-momentum tertentu yang memiliki keistimewaan lebih.


Momentum adalah saat yang tepat untuk melakukan sesuatu. Waktu terbagi menjadi tiga: masa lalu, masa kini, dan masa depan. Masa lalu merupakan kenangan dan sejarah, masa kini adalah saat yang sedang kita jalani, dan masa depan adalah harapan dan cita-cita. Kegagalan untuk memanfaatkan masa kini akan mengakibatkan penyesalan terhadap masa lalu, dan ketidak jelasan dalam memandang masa depan.

Masa lalu ditentukan oleh bagaimana kita menjalani masa kini. Jika seseorang menyesali masa lalunya, itu berarti ia menyesali bagaimana ia menghabiskan waktu masa kininya. Oleh karena itu, masa depan kita ditentukan oleh apa yang kita lakukan saat ini. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:

 "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3)

Contoh sederhana dari penyadaran momentum adalah perbandingan antara seseorang yang kehilangan sholat dua rakaat sebelum subuh dengan kehilangan laptop. Banyak orang cemas kehilangan benda materi, namun sering abai terhadap kehilangan kesempatan ibadah yang bernilai lebih tinggi di sisi Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan seisinya." (HR. Muslim), namun hal ini  tergantung bagaimana kita melihat momentum tersebut.

Setiap manusia diciptakan dengan potensi yang unik. Allah menciptakan kita dengan kemampuan dan kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Namun, banyak dari kita yang tidak berusaha untuk memahami dan memanfaatkan potensi tersebut dengan serius. "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)

Untuk memanfaatkan momentum dengan baik, kita harus merancang amal terbaik yang bisa kita lakukan. Ahsanu amalah berarti amal terbaik yang dirancang dan dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh perhitungan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain." (HR. Ahmad)

Satu Muharram adalah pengingat pentingnya waktu dan bagaimana kita memanfaatkannya. Dengan menyadari momentum, berkaca dengan masa lalu, menghargai potensi diri, dan merancang amal terbaik, kita dapat mengubah sejarah dan masa depan kita. Semoga kita selalu dalam kebaikan, selalu berkaca pada masa lalu untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk memanfaatkan setiapA momentum dengan sebaik-baiknya dan menjadikan kita insan yang selalu berusaha mencapai ridha-Nya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline