Raiders of the Lost Ark (1981) adalah film petualangan yang mengubah wajah perfilman Hollywood dan melahirkan salah satu karakter paling ikonik dalam sejarah sinema: Indiana Jones. Disutradarai oleh Steven Spielberg dan diproduksi oleh George Lucas, film ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perfilman dengan kisah petualangan yang mendebarkan, efek visual yang inovatif, dan aksi yang memukau.
Spielberg terkenal karena pendekatannya yang dinamis dalam menyutradarai adegan aksi. Dia sering memanfaatkan teknik pengambilan gambar dengan kamera tangan (handheld camera) untuk menciptakan suasana ketegangan dan kecepatan yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dalam adegan-adegan aksi intens yang tidak hanya mengandalkan efek visual tetapi juga kemampuan mengarahkan aktor dan pemilihan sudut kamera yang tepat.
Meskipun teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) belum berkembang seperti sekarang, tim efek khusus film ini mengandalkan teknik praktis untuk menciptakan beberapa efek spektakuler. Salah satu adegan dalam film ini adalah saat wajah seorang prajurit Nazi meleleh setelah membuka peti arka (Ark of the Covenant). Untuk menciptakan efek tersebut, mereka menggunakan teknik prostetik dan make-up yang sangat rinci. Wajah yang meleleh adalah hasil dari penggunaan patung lilin yang dimodifikasi dengan efek pemanasan dan air. Namun, efek ini memakan waktu dan penuh tantangan, karena tim efek harus memastikan bahwa tampilan wajah yang meleleh terlihat realistis, meskipun dilakukan dengan teknologi terbatas saat itu.
Walaupun Raiders adalah film yang disutradarai oleh Spielberg, George Lucas adalah yang menciptakan karakter Indiana Jones dan merancang alur cerita. Nama asli Indiana Jones adalah Henry Walton Jones Jr., yang lahir di Princeton, New Jersey pada 1 Juli 1899. Seorang arkeolog, dosen, sekaligus petualang. Nama Indiana Jones diambil dari nama anjing Alaska yang pernah dipelihara oleh George Lucas. Anjing itu diberi nama Indiana. Indiana Jones, dengan jaket kulit, tas punggung, topi fedora, cambuk, dan sepatu bot lecetnya menjadi simbol budaya pop yang tak lekang oleh waktu.
Indiana Jones dibuat untuk menjadi tipe pahlawan klasik yang cerdas, berani, dan mampu menghadapi segala macam tantangan. Sumber inspirasi untuk karakter ini datang dari banyak tokoh petualang klasik seperti Allan Quatermain, dan juga dari serial film petualangan era 1930-an dan 1940-an. Untuk membuatnya lebih manusiawi, George Lucas merasa penting untuk memberi karakter ini kelemahan atau ketakutan. Maka dibuatlah karakter tersebut takut dengan ular. Ini menjadikan Indy lebih kompleks dan tidak hanya sebagai pahlawan tanpa cacat.
Film ini sebagian besar diambil di luar studio, dengan banyak adegan syuting dilakukan di lokasi-lokasi yang ekstrem, seperti gurun Tunisia dan hutan lebat Guatemala. Meskipun syutingnya sebagian besar berfokus pada lokasi-lokasi internasional, proses produksi menghadapi beberapa tantangan terkait logistik. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya dan organisasi dalam membawa seluruh kru dan perlengkapan ke lokasi yang jauh dan terpencil.
Mengingat lokasi syuting yang terpisah jauh dari fasilitas produksi Hollywood, tim produksi harus mengirimkan berbagai peralatan berat dan logistik yang diperlukan untuk membuat set, memastikan pasokan bahan makanan, dan memelihara keselamatan kru yang bekerja di medan yang sangat sulit.
Harrison Ford, yang memerankan Indiana Jones, dikenal karena melakukan sebagian besar aksi dalam film ini sendiri, meskipun ada beberapa adegan yang membutuhkan bantuan stuntman. Ford harus berlatih keras untuk adegan aksi yang membutuhkan kekuatan fisik dan kelincahan, seperti adegan berkelahi, berlari, melompat, dan berayun di tali. Ford sempat cedera di bagian punggung selama syuting, tetapi dia melanjutkan pengambilan gambar. Dalam salah satu adegan, dia mengalami luka ringan akibat terkena tembakan yang salah arah (meskipun ini adalah bagian dari rencana untuk adegan tersebut).
Adegan pengejaran bola batu besar yang terkenal melibatkan Ford berlari sejauh mungkin di depan bola yang besar dan berat. Bola ini sebenarnya terbuat dari resin dan memiliki berat sekitar 200 kilogram, dan meskipun ini adalah efek khusus, Ford tetap harus berlari dengan kecepatan penuh untuk menciptakan kesan mendebarkan.
Salah satu momen yang paling menantang adalah ketika Indiana Jones terjebak di dalam gudang penuh ular. Untuk adegan ini, bukan hanya ada ratusan ular asli yang digunakan, tetapi juga tantangan besar dalam pengendalian ular-ular tersebut. Faktanya, Harrison Ford memiliki fobia terhadap ular, yang membuat adegan ini semakin menegangkan baginya. Ford bahkan sempat merasa sangat tidak nyaman selama syuting, meskipun dia berhasil mengatasi rasa takutnya.