Lihat ke Halaman Asli

Berburu Monster Naga

Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.freepik.com/premium-ai-image/flames-world

Farid berlari terengah-engah di depan kerumunan warga. Di belakangnya, asap membubung tinggi dan jeritan ketakutan mengisi udara. "Monster naga api membakar rumah-rumah penduduk!" Warga panik, memukul kentongan, berlarian ke sana kemari, berusaha memadamkan kobaran api yang menghanguskan segalanya. Farid, dengan semangat yang tak terpadamkan, berusaha sekuat tenaga mengarahkan aliran air ke titik-titik yang paling terancam.

Di tengah kekacauan itu, Farid melihat anak-anak berlarian, para orang tua terjatuh, dan beberapa tetangga berusaha menyelamatkan barang-barang mereka. Ketika ditanya kemana monster itu pergi, Farid menunjuk ke langit. 

Minggu berikutnya, Farid berlari ke balai desa, memanggil setiap warga untuk mendengarkan. "Kita harus bersatu! Naga itu datang lagi!" Kejadian seperti minggu sebelumnya terjadi lagi, nyaris serupa. Tapi anehnya tidak ada satu pun saksi mata yang melihat keberadaan monster tersebut, kecuali Farid.

Dengan rasa penasaran yang menggelegak, warga desa memutuskan untuk memburu naga itu. Farid ikut serta bersama mereka. Tapi setiap kali ada jejak mencurigakan, terbukti kemudian kalau itu taka da kaitannya sama sekali dengan monster. Dengan puncak rasa letih dan di penghujung keputusasaan, akhirnya mereka menyerah. 

"Kita harus menemukan sarangnya," seru Farid, penuh keyakinan. Ia yakin naga itu pasti memiliki tempat persembunyian. Farid lalu menunjuk ke arah hutan. Namun, ketika mereka mencari ke hutan, usaha mereka berakhir tanpa hasil. Jejak naga pun tidak terlihat. Hanya pepohonan yang menjulang tinggi dan semak-semak yang berdesir dihembus angin.

Farid dengan lantang bersuara. "Aku tahu di mana monter naga api itu bersembunyi!" Semua mata tertuju padanya. "Ia tinggal di gua dalam hutan!" Suaranya penuh dengan semangat, meskipun ada keraguan di mata para warga. Mereka lalu memutuskan akan melanjutkan pencarian esok hari.

Keesokan harinya, mereka berkumpul dengan senjata di tangan, keberanian dan ketakutan bercampur dalam diri mereka. Tapi di mana Farid? Batang hidungnya tidak muncul. Mereka berjalan menuju gua, kaget serentak mendengar suara dengkur yang menggema dari dalam! Seiring langkah mereka mendekat, ketegangan semakin meningkat. Di dalam kegelapan gua, tercium aroma bensin yang menyengat, membuat mereka saling memandang dengan gelisah.

Beberapa pemberani menghunus senjata tajam mereka dan melangkah masuk dengan hati-hati. Namun, ketika cahaya dari obor mereka mulai menerangi bagian dalam gua, terkuaklah pemandangan yang tak terduga. Mereka menemukan Farid terbaring di tanah, beralaskan tikar lusuh.

"Farid!" teriak salah satu warga, marah dan bingung. "Apa yang kau lakukan di sini? Di mana monster naga api itu?"

Farid terbangun dan melihat wajah-wajah marah di sekelilingnya. Dengan tenang, ia menjawab, "Sejak rumahku terbakar dan anak istriku tewas, aku tinggal sendirian di sini. Tidak ada satu pun dari kalian yang peduli."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline