Lihat ke Halaman Asli

Ketika Extended Universe Menjadi Sebuah Tren

Diperbarui: 22 September 2024   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marvel Cinematic Universe (MCU) - The Avengers | Dok. DISNEY via Kompas.com

 
Istilah extended universe atau semesta yang diperluas telah menjadi salah satu tren besar dalam dekade terakhir. Konsep ini memungkinkan sebuah cerita, karakter, atau dunia fiksi untuk berkembang melampaui batas satu film atau serial, menyebar ke berbagai media seperti film sekuel, prekuel, spin-off, komik, buku, hingga video game.

Extended universe memungkinkan penggemar untuk menjelajahi dunia fiksi yang jauh lebih luas dan kompleks, dengan berbagai lapisan cerita yang saling berhubungan. Ini bukan hanya cara yang brilian untuk memperluas narasi, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para kreator untuk memperkenalkan karakter-karakter baru, lokasi-lokasi yang belum tersentuh, dan bahkan menceritakan kembali peristiwa dari sudut pandang berbeda.

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kumpulan karya-karya fiksi yang saling berhubungan dan terjadi dalam dunia atau semesta fiksi yang sama. Sementara cerita-cerita ini mungkin berdiri sendiri, mereka terhubung melalui karakter, peristiwa, atau dunia yang sama, sehingga menciptakan narasi besar yang lebih luas dari satu film atau serial.

Extended universe sering kali dimulai dari satu cerita inti (seperti film atau serial utama), dan kemudian berkembang melalui berbagai media tambahan seperti spin-off, novel, komik, hingga animasi. Hal ini memungkinkan para kreator untuk menjelaskan latar belakang karakter, peristiwa yang terjadi di luar fokus utama, atau bahkan menciptakan cerita baru di dalam dunia yang sama.

Marvel Cinematic Universe (MCU) adalah salah satu contoh paling sukses dari extended universe. Dimulai dengan Iron Man (2008), MCU berkembang menjadi jaringan film yang saling berhubungan, yang mencakup lebih dari 30 film dan beberapa serial televisi. 

Setiap film dalam MCU menceritakan kisah superhero tertentu, tetapi semuanya berada dalam satu dunia yang sama dan memiliki kaitan satu sama lain. MCU telah menghasilkan lebih dari $29 miliar dari box office global, menjadikannya franchise dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa.

Sebelum Disney membeli Lucasfilm, Star Wars memiliki extended universe yang sangat luas, mencakup novel, komik, video game, dan serial animasi yang semuanya terkait dengan trilogi asli. 

Extended universe ini dikenal sebagai Star Wars Legends setelah Disney mengklasifikasikannya sebagai non-kanon. Namun, beberapa elemen dari Legends telah kembali muncul dalam film dan serial baru seperti The Mandalorian.

George Lucas dianggap sebagai salah satu kreator extended universe paling berpengaruh. Selain menciptakan film-film asli, Lucas mengawasi perkembangan extended universe yang mencakup novel, komik, video game, dan serial animasi yang terus memperkaya dunia Star Wars. Star Wars telah menginspirasi lebih dari 300 novel dan ratusan komik, menciptakan semesta yang sangat kaya di luar film-film utamanya.

The Conjuring Universe adalah contoh sukses dari extended universe dalam genre horor. Dimulai dari film The Conjuring (2013), franchise ini telah berkembang menjadi dunia horor yang lebih luas dengan film-film spin-off seperti Annabelle, The Nun, dan The Curse of La Llorona. 

Setiap film dalam semesta ini memiliki koneksi dengan kasus paranormal yang diinvestigasi oleh Ed dan Lorraine Warren, pasangan paranormal di pusat The Conjuring. Dengan anggaran gabungan yang relatif rendah, The Conjuring Universe telah meraih lebih dari $2 miliar di box office global, menjadikannya salah satu extended universe horor paling sukses dalam sejarah perfilman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline