Lihat ke Halaman Asli

Pemuda Pemersatu Bangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebelum Indonesia merdeka, wilayah yang kini disebut sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)dahulu terdiri dari kerajaan-kerajaan seperti Majapahit, Siliwangi, Sriwijaya, Mataram, dsbg. Namun, kerajaan-kerajaan tersebut tidak dapat bertahan lama yang diakibatkan oleh berbagai fenomena seperti perang saudara, melemahnya perekonomian, dan lepasnya daerah-daerah kekuasaan. Kemudian sekitar 1598an penjajah (VOC) datang ke wilayah NKRI (saat ini) dipimpin oleh Cornelis de Houtman yang awalnya untuk kepentingan perdagangan. Namun untuk kelancaran perdagangannya, pemerintah Belanda memberikan hak khusus (octrooi) kepada VOC untuk mengatur kelancaran usaha perdagangannya. Setelah sekian ratus tahun (353,5 tahun-an) bangsa Indonesia mengalami penjajahan yang dimulai oleh Belanda (VOC) dan Jepang, hingga Indonesia berhasil merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Tentu saja keberhasilan kemerdekaan Indonesia tidak terlepas dari peran para pemuda pada masa itu yang serentak untuk bertekad menancapkan tonggak kemerdekaan di puncak langit melalui perjuangan yang sangat panjang dan berat. Pemuda-pemuda saat itu berhasil menjadi pendiri bangsa, seperti Soekarno, M. Yamin, Soepomo, dll.

Fenomena kemerdekaan Indonesia saat itu dapat dirasakan bahwa pada saat itu terdapat kegigihan, jiwa yang tangguh, dan semangat persatuan sebuah bangsa yang sangat kuat setelah ratusan tahun hidup bersama-sama dalam penjajahan. Tidak sedikit masyarakat bumi putera yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan. Atas dasar cita-cita yang sama yakni menjadikan Indonesia sebagai Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, rakyat Indonesia yang dipelopori oleh pemuda saat itu bersatu untuk melakukan tekad mewujudkan cita-cita tersebut. Tak ayal dengan kekuatan pemuda yang terhimpun Indonesia berhasil menggapai cita-citanya. Setelah berhasil menggapai cita-cita Indonesia, pemuda harus mampu mewujudkan tujuan tanah air tercinta sebagaimana yang telah termaktub dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945.

Dewasa ini, media massa dipenuhi dengan berita tawuran remaja, pelajar, bahkan antar desa. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena rendahnya rasa nasionalisme, kesadaran pluralisme, dan desakan ekonomi yang memicu setiap orang mudah tersinggung. Hal ini dapat menggerus integrasi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Badan pusat statistik (BPS) menyebutkan pada tahun 2045 mendatang demografi Indonesia akan didominasi oleh penduduk yang berusia 35-54 tahun. Penduduk dalam usia tersebut adalah masa usia produktif. Tetapi, apabila konflik yang sedang marak terjadi seperti diatas tidak segera ditangani, maka pada tahun 2045 Indonesia terancam mengalami disintegrasi bangsa.

Oleh karena itu, pemuda bangsa Indonesia sejak saat ini harus aktif melakukan usaha pencegahan dan penyelesaian terhadap ancaman disintegrasi bangsa sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pemuda misalnya dengan melakukan pendidikan multikultural ke masyarakat, pembekalan skill. Bahkan melalui kebijakan pemerintah yang menyediakan fasilitas kepentingan umum seperti pasar berciri khas keragaman bangsa Indonesia yang disiapkan bagi para pedagang luar daerahnya untuk memperkenalkan produk dari masing-masing daerah tersebut. Dengan demikian, dapat dipastikan pada tahun 2045 mendatang Indonesia menjadi Negara yang solid, produktif, dan mampu mewujudkan tujuan Negara Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline