Lihat ke Halaman Asli

Apakah Kamipun Tak Lebih dari sekedar Tokoh Fiksi, Tuhan?

Diperbarui: 4 Agustus 2015   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Untuk chapter 12 dan seterusnya tidak diposting di Kompasiana, karena dikhawatirkan mengandung kalimat agak ‘dewasa’ yang belum diburamkan dengan simbol dan metafor yang lebih sopan-Pen...^_)

 

***

“Sa hanya ingin membuat Yang menjadi lebih mendekati sempurna, Ben... Ci... Hanya ingin menjadikannya lebih indah dan bercahaya...” ratap Sa dengan suara yang sangat bergetar.

Bulshit!” maki Ben.

“Ben...” Ci kembali mengingatkan. “Ga ahsan, Ben... Ci ga suka itu...”

“Maafkan Ben, Ci...” ucap Ben dengan rasa malu bercampur sendu.

“Kenapa Sa ga menikahi Yang saja?” suara Ci terdengar seperti kapas, lembut juga empuk.

“Sa ga bisa, Ci... Benar-benar Sa ga bisa...”

“Tapi kenapa, Sa? Bukankah kalian telah saling cinta sejak awal?” Ci bertanya lagi. Tapi kali ini dengan wajah memerah seakan ada peri kecil yang memulasnya dengan warna cahaya.

Just you look in to my eyes, Ci...” mohon Sa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline