Lihat ke Halaman Asli

Susahnya Pacaran dalam Islam

Diperbarui: 14 Juli 2015   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kau beri aku sepiring puisi tentang sepi

sambil diam-diam berharap dapat meredam galau di hati

yang telah lama terasa nyeri

yang kusangka telah hampir mati…

(‘Sepiring Puisi Sepi’ dalam Di Bawah Kibaran Dosa)

 

(Beberapa paragraf awal dari tulisan ini terpaksa dihilangkan, agar tak menjadi masalah sara dan kontroversi).

 

Ajakan 'Make Love' yang aneh dan bertubi-tubi.

Tapi dengan segudang keanehan yang ada pada diri saya tersebut, saya benar-benar tak menyangka akan begitu sering direpotkan oleh makhluk lembut yang bernama: Wanita. Dan kerepotan itu telah berlangsung, bahkan sejak saya masih duduk di kelas 1 SD!

Tampankah saya? Bwahahahohohohuekhzzcuihh...! Itu pasti tawa teman-teman saya bila mereka mendengar pertanyaan ini, yang tak lupa diakhiri dengan meludah sebanyak-banyaknya dengan gaya yang paling lebay. Sebab, walaupun ketampanan seringkali menjadi sesuatu yang amat relatif, namun semua tahu bahwa saya tidak memilikinya. Mungkin secuil. Atau secuil yang masih harus dipetil-petil hingga menjadi cuilan yang lebih kecil dan lebih kecil lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline