Lihat ke Halaman Asli

(Jumat Pagi) – Jalan Keluar

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam kehidupan ini tidak jarang manusia mengalami berbagai kesulitan. Sebenarnya peluang untuk mengatasi kesulitan tersebut selalu terbuka. Namun, seringkali banyak orang tampaknya lebih senang terbelenggu dalam kesulitan tanpa mau memilih jalan keluar yang tersedia di depan mata. Tidak sedikit yang pandai memilih jalan keluar untuk mengatasi masalah, namun banyak pula yang terus berkutat dalam ketidakmampuannya untuk memilih jalan keluar.

Kesulitan dalam kehidupan dan juga kemudahan hidup sebenarnya menjadi ujian bagi manusia bagaimana mereka menyikapi dan menghadapinya. Tidak sedikit manusia yang dalam menghadapi kesulitan hidup kemudian menjadi stres, frustrasi, depresi, jatuh sakit dan bahkan ada yang tidak kuat kemudian bunuh diri. Bagi seorang mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt tentu akan tetap optimis dapat mengatasi kesulitan hidup tersebut melalui berbagai ikhtiar dan kemudian bertawakal kepada-Nya.

Bagi orang yang bertakwa kepada Allah Swt dijanjikan akan mendapat jalan keluar dari kesulitan hidup yang dihadapinya. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur'an (Surat Ath-Thalaq: 2-3): "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah Swt niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya".

Ada beberapa cara agar dapat keluar dari kesulitan hidup. Pertama, instropeksi dan evaluasi diri. Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu intropeksi dan evaluasi diri karena tidak menutup kemungkinan bahwa kesulitan hidup yang kita hadapi akibat dari kelengahan dan keteledoran kita sendiri.

Kedua, menjaga dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah Swt dengan baik dan benar. Ibadah kepada Allah Swt harus dilakukan oleh setiap muslim dalam kondisi apapun. Allah Swt yang menurunkan rezeki kepada makhluk-Nya serta memudahkan segala sesuatu yang sulit.

Ketiga, membangun optimisme dan keyakinan yang tinggi menuju masa depan yang lebih baik. Islam mengajarkan kepada umatnya agar menjadi pribadi yang selalu optimis. Sikap optimis sangat diperlukan oleh setiap orang karena akan menjadi awal kesuksesan.

Keempat, menata perencanaan yang baik dan benar. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan perencanaan yanb baik dan benar. Bila kita ingin keluar dari kesulitan hidup maka kita harus mampu merencanakan program perbaikan yang lebih baik sambil mengambil pelajaran dari pengalaman masa lalu agar kesalahan yang terjadi tidak akan terulang kembali.* (Ahmad Jauhari)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline