Lihat ke Halaman Asli

Belum Pernah Terdengar Kabar, Orang Kaya Lantaran Dapat Buntut

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13523590721416704437

[caption id="attachment_222044" align="alignnone" width="300" caption="ilustrasi/bapajupubajunyaorangbanjar.blogspot.com"][/caption] [1] Apabila orang senang mambuntut. (baca: membeli togel) Ingat-ingatlah serta waspada. Sudah pasti sering luput. Daripada kena yang empat angka. [2] Kalaupun juga kebetulan kena. (dapat) Orang membeli di hari itu. Palingan hanya dua angkanya. Itupun kadang beli separu. [3] Tandanya uang tidak beberkah. Habis sekejap tiada tersisa. Jangankan balik modal balampah. Memberi temanpun tidak bisa. [4] Belum pernah terdengar kabar. Orang kaya lantaran kena. Malahan pernah yang aku dengar. Gara-gara buntut celana tasanda. (tergadai) [5] Amun ditangat kadaja ampih.     (kalau ditegur tidak juga berhenti) Coba lihatakan jangan hirani.     (coba biarkan jangan pedulikan) Kaluku kana langsung basugih.  (siapa tahu dapat langsung kaya) Kawa sidin gasan bahaji. (bisa beliau untuk pergi haji) [6] Duit buntut kada babarkah. (tidak beberkah) Dibawa ka makah handak bahaji. Kaluku kada malihat di Ka'bah. Lawan jua maqamnya Nabi. [7] Pantun ini aku tujukan. Khusus gasan diri sendiri. Sebagai peringatan atau renungan. Dalam mengarungi kehidupan ini. Wallahua'lam Salam Penuh Persaudaraan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline