Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

guru penulis

Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur: Langkah Strategis dan Keterlibatan Komprehensif dalam Penanganan

Diperbarui: 24 November 2023   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Staf Ahli Bidang Pembangunan Keberlanjutan Agus Suprapto (foto: Kemenko PMK)

Provinsi Jawa Timur telah menunjukkan komitmen serius dalam upaya percepatan penurunan kasus stunting, sebuah masalah serius yang memengaruhi pertumbuhan anak. Meskipun sudah di bawah angka nasional stunting sebesar 19.2%, 14 kabupaten/kota masih memerlukan perhatian khusus, termasuk Jember (34.9%) dan Situbondo (30.9%).

Momen terkait penanganan stunting di Provinsi Jawa Timur ditandai dengan kegiatan "Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur Tahun 2023" di Hotel Vasa, Kota Surabaya. Pemerintah daerah seperti Kota Surabaya, Kab. Pamekasan, Kab. Mojokerto, Kab. Bangkalan, dan lainnya mendapat apresiasi karena berhasil menurunkan prevalensi stunting.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Y.B. Satya Sananugraha, menyampaikan apresiasi atas upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang tanggap dalam menangani stunting. Fokus utama penanganan stunting adalah pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimana intervensi gizi spesifik pada waktu tepat menjadi kunci untuk mencegah dan mengatasi stunting.

Evaluasi terpadu mengungkap capaian hasil intervensi spesifik di bidang kesehatan, namun juga menyoroti indikator yang masih rendah, seperti cakupan konsumsi TTD untuk remaja putri dan pemeriksaan ANC ibu hamil. Upaya dilakukan melalui pemberdayaan posyandu dengan UKBM yang melibatkan Kader Surabaya Hebat (KSH) dalam mendukung pelayanan kesehatan.

Fokus Group Discussion (FGD) melibatkan Organisasi Perangkat Daerah dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur untuk mengevaluasi kebijakan penanganan stunting. Hasilnya menghasilkan rekomendasi yang memicu upaya percepatan penanganan stunting dengan menindaklanjuti rekomendasi melalui Rencana Tindak Lanjut (RTL).

Kemudian, dilakukan audiensi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang menyoroti langkah konkrit untuk mengatasi stunting. Program pengurangan kemiskinan, konsep posyandu keluarga, pencegahan perkawinan anak, hingga perbaikan lingkungan merupakan bagian dari strategi yang diterapkan.

Kunjungan lapangan ke Posyandu Keluarga Cemara, Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes Surabaya Barat, menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam upaya percepatan penanganan stunting. Melalui berbagai tahapan pemeriksaan, edukasi, hingga upaya pencegahan, masyarakat terlibat aktif dalam penanganan stunting.

Anak-anak Surabaya yang sehat berkat penurunan angka Stunting (Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur)

Surabaya Raih Prestasi Luar Biasa dengan Penurunan Angka Stunting Terendah Se-Indonesia

Surabaya telah mencatat pencapaian luar biasa dengan menurunkan angka stunting secara signifikan, menjadikannya kota dengan angka stunting terendah se-Indonesia. Capaian ini tidak terlepas dari inisiatif Pemerintah Kota Surabaya bersama stakeholder dalam program-program kota Pahlawan ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline