Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Syaihu

guru penulis

Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Bersemayam Tiga Tokoh Nasional, Salah Satunya Presiden RI ke-4

Diperbarui: 3 Juli 2023   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis (nomor 2 dari kanan) Bersama Anggota Pengajian Padhang Mbulan di depan pintu masuk Ponpes Tebuireng Jombang (foto dokpri)

Pada hari Ahad, 2 Juli 2023 penulis bersama 6 teman guru anggota Pengajian Padhang Mbulan Surabaya mengadakan ziarah ke Pondok Pesantren Tebuireng yang didirikan oleh KH.Hasyim Asy'ari Pendiri Nahdhatul Ulama (NU) dan mengunjungi Museum Islam Indonesia KH. Hasyim Asy'ari di kompleks Pondok Pesantren yang sudah berusia 123 tahun itu.

Di dalam pondok juga terdapat pemakaman keluarga di mana ada makam 3 orang yang merupakan tokoh NU sekaligus pahlawan nasional dan mantan Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga terdapat makam ayah Gus Dur KH. Wahid Hasyim (mantan Menteri Agama Pertama dan Pahlawan Nasional serta makam kakek Gus Dur yaitu KH. Hasyim Asy'ari pendiri NU juga seorang Pahlawan Nasional

Sejarah Ponpes dan Unit Pendidikan di Tebuireng Jombang

Pesantren Tebuireng di Desa Cukir, Diwek, Jombang ternyata sudah berumur 123 tahun tepatnya berdiri sejak 26 Rabiulawal 1899. Pesantren yang kini mempunyai ribuan santri dan 9 cabang itu ternyata berawal dari rumah bambu seluas 48 meter persegi milik KH Hasyim Asy'ari.
Nama pesantren ini diambil dari dusun tempatnya berdiri. Yaitu Dusun Tebuireng di Desa Cukir. Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang Jawa Timur

Unit Pendidikan di Kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang

Saat ini ada 12 unit pendidikan di Ponpes Tebuireng Jombang mulai tingkat dasar SD/MI, MTs Syalafiyah Syafiiyah, MTs Sains Salahuddin Wahid, SMP A Wahid Hasyim, MA Salafiya Syafiiyah, SMA Wahid Hasyim, SMA Trensains, SMK Khoiriyah Hasyim, Madrasah Muallimin Hasyim Asy'ari, Ma'had Aly Hasyim Asy'ari dan Universitas Hasyim Asy'ari 

penulis den rombngan melakukan tahlil di depan makam Gus Dur (foto : dokpri)

Setelah memarkir kendaraan di depan Masjid , kami menuju Pondok Pesantren yang telah menghasilkan ribuan ulama yang tersebar di nusantara maupun mancanegara lulusan Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy'ari tersebut.

Di pintu gerbang Ponpes setiap peziarah diharuskan mengisi buku tamu untuk mencatatkan identitas, tujuan, jumlah rombongan, setelah itu dipersilahkan mengisi infak seikhlasnya.

Lorong tempat tempat pengunjung keluar masuk cukup lebar sekitar 8 meter di kiri kanannya berdiri toko pusat oleh-oleh baik berupa pakaian, sarung, mukena, koyah, jilbab juga ada kaos, juga makanan dan buku atau kitab, aksesoris dan pernak pernik lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline