Masjid Jin di Makkah
Setelah merampungkan Ibadah Haji, sambil menunggu keberangkatan ke Madinah, rombongan penulis yang tergabung dalam KBIH Bryan Makkah Surabaya melakukan banyak kegiatan ziarah dan wisata ke tempat-tempat bersejarah di Makkah
Hari itu setelah salat subuh di masjidil Haram, dilanjutkan tawaf rombongan diajak oleh pembimbing KBIH Bryan Makkah mengunjungi Masjid Jin, Masjid Sajarah dan Makam Ma'la menjadi bagian dari wisata religi dan tempat-tempat bersejarah di sekitar kota Makkah.
Dari Masjidil Haram bersamaan dengan terbitnya matahari rombongan berjalan menuju ke arah utara untuk menuju ke Masjid Jin, sesampai di depan Masjid Jin KH.Imam Hambali Ketua KBIH Bryan Makkah menjelaskan tentang sejarah dan bagaimana Masjid Jin ini berdiri, sebelumnya penulis punya anggapan bahwa Masjid ini dihuni atau tempat Jin melaksanakan salat.
Dalam pengamatan dan saat melihat bagian dalam Masjid Jin ini bentuknya tidak mirip dengan masjid pada umumnya yang memiliki kubah yang bulat atau lengkung, tapi masjid Jin ini bentuknya seperti kubus yang meninggi. Masjid itu kecil yang hanya bisa menampung kurang lebih 100 orang untuk salat berjamaah.
Ruang dalam Masjid Jin
Menurut penjelasan KH. Imam Hambali, mengapa masjid ini disebut Masjid Jin karena ketika ada serombongan jin melewati tempat itu tibatiba berhenti.
Para Jin itu mendengarkan suara Nabi Muhammad SAW yang sedang melantunkan ayat suci Al Qur'an. Para jin itu mendapat hidayah dan dibaiat atau disumpah masuk Islam. Jin yang sudah masuk Islam lalu menyebarkan agama Islam pada golongannya.
Penulis jadi teringat dengan QS Al Ahqaf ayat 2932, yang artinya, "Dan ingatlah ketika kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan bacaan Al Quran, maka ketika menghadiri (pembacaannya) mereka berkata "diamlah kamu" untuk mendengarkan dan ketika sudah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk memberi peringatan) "Wahai kaum kami" sungguh kami telah mendengarkan kitab Al Quran yang diturunkan setelah Musa membenarkan ( kitabkitab ) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran dan kepada jalan lurus. Wahai kaum kami terimalah seruan Muhammad yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepadaNya, dan Dia akan mengampuni dosadosamu, dan melepaskan dari siksaan Allah di bumi, padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah, maka mereka dalam kesesatan yang nyata.