Kaum ini begitu mudahnya mengkafirkan sesama Muslim yang melakukan dosa-dosa kecil maupun dosa-dosa besar. Kaum ini aslinya bukannya tidak jauh dari ibadah, malah sebaliknya kaum ini sangat rajin beribadah. Iya, kaum ini bernama kaum "KHAWARIJ". Siapakah sebenarnya kaum Khawarij itu?
Dalam Sejarah Islam, Kaum ini sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. lalu benar-benar terbentuk dan tersebar pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Dan kaum ini akan terus ada selamanya hingga akhir zaman nanti. Bagaimana seharusnya kita mengenali, bersikap, dan mewaspadai pemikiran kaum Khawarij ini? Menurut Khalifah Ali bin Abi Thalib ketika ditanya, " Apakah mereka kafir wahai Ali? Kata Ali Justru mereka itu LARI dari kekafiran, dan mereka bukan orang KAFIR, terus ditanya kembali, Apakah mereka itu MUNAFIK wahai Ali? Kata Ali Bukan, kalau MUNAFIK itu sedikit Dzikirnya, nah mereka ini sangat rajin berdzikir, akhirnya mereka bertanya lagi, terus mereka ini siapa wahai Ali? Ali menjawab mereka adalah saudara-saudara kita, tetapi mereka DHOLIM kepada kita."
Lihat, kalimat ini sangatlah indah, padahal sangat menjengkelkan dan kalimat ini bermakna ANGKAT SENJATA, maksudnya Khalifah Ali sudah berniat untuk berdamai dan bersatu kembali, tetapi mereka tetap tidak mau.
Para Ulama' berbeda pendapat dalam mendenifisikan kaum Khawarij, namun mereka sepakat bahwa mereka itu Kaum Muslimin, saudara kita semua, tapi mereka ini sering mengkafirkan sesama muslim yang berbuat dosa kecil maupun dosa besar. Mereka disebut kaum "KHAWARIJ" karena dalam Bahasa Arab, kata "KHAWARIJ" berasal dari kata "kharaja" yang berarti "Keluar".
Mereka merupakan kelompok yang keluar dari hukum pemerintahan yang SAH meskipun mereka menganggap bahwa mereka itu keluar ke Jalan Allah Swt. Untuk berjihad. Malah sebaliknya, mereka keluar bukan dalam rangka untuk berjihad menegakkan nama Allah, melainkan keluar dari ketaatan kepemimpinan kaum muslimin yang sah.
Kaum Khawarij sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. saat Dzul Huwaisiroh menuduh Rasulullah SAW. berlaku tidak adil dan tidak takut kepada Allah Swt. Yaitu setelah peristiwa Jihad di Perang Hunain. Ketika itu Rasulullah SAW. sedang membagikan Ghanimah ( Harta Rampasan Perang ) untuk para sahabat beliau, untuk orang-orang yang baru masuk Islam, kemudian ada seseorang yang berkata bahwa sesungguhnya pembagian ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan Allah Swt.
Kemudian datanglah orang tersebut dan berkata kepada Rasulullah SAW. " Adillah Wahai Muhammad dan Takutlah!". Perkataan ini sangatlah Tidak sopan seakan-akan orang ini menuduh Rasululllah SAW berlaku tidak Adil dan tidak Takut kepada Allah. Kemudian orang itu pergi, dan Nabi SAW berkata "Sesungguhnya akan keluar keturunannya orang ini yang membaca Al-Qur'an tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka". Kemudian Beliau juga berkata bahwa "Mereka ini nanti juga membunuhi orang-orang Islam, tapi malah membiarkan orang-orang Musyrik.
Firasat Rasulullah SAW tentang kemunculan Kaum Khawarij ini terbukti. Mereka juga ada pada zaman Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar bin Khattab ra. Meski mereka tidak bertindak secara terang-terangan. Mereka bergerak secara diam-diam dan muncul di tengah-tengah Masyarakat ketika pemimpin Kaum Muslimin sedang terlibat suatu Masalah.
Sementara di masa kedua Khalifah ini, Islam berkembang sangat Kuat dan Cepat serta memiliki para pemimpin yang Adil yang mendukung kinerja sang Khalifah. Sementara pada zaman Khalifah Utsman bin Affan wilayah islam semakin luas, pemeluk islam semakin banyak dan Armada-armada di lautpun telah dibuka. Para musuh-musuh islam sudah mulai iri dan dengki atas kebesaran islam.
Mereka mulai membuat berita Hoax tentang Khalifah Utsman bin Affan. Tapi mereka merasa kesulitan hingga muncullah Kaum Khawarij yang memiliki sikap fanatik, namun tidak cukup memiliki ilmu tentang Iman dan Islam. Konflik pun semakin meluas hingga banyak yang terpengaruh oleh hasutan mereka. Mereka pun akhirnya mengepung rumah Khalifah Utsman bin Affan, lalu membunuhnya. Betapa bahayanya pemikiran pendek Kaum Khawarij, begitu mudahnya Mereka menuduh Kafir sang Khalifah Utsman bin Affan, begitu mudahnya menumpahkan darah diatas Mushaf yang sedang dibaca Khalifah Islam.
Setelah wafatnya Khalifah Utsman bin Affan, kaum Khawarij tidak menghentikan aksinya, malah kekuatan mereka bertambah besar di masa pemerintahan selanjutnya yaitu Khalifah Ali bin Abi Thalib ra.