Lihat ke Halaman Asli

Lafon

Tukang

De Light, Juventus, dan Nasib Serie A

Diperbarui: 17 Juli 2019   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: vivagoal.com

Klub raksasa Italia, Juventus, dikabarkan telah berhasil mencapai kesepakatan untuk mendapatkan kapten Ajax, Matthijs De Light, dengan bandrol 67.5 juta poundsterling. Nilai transfer tersebut lebih murah dibandingkan bandrol yang dipatok oleh Ajax, yaitu 75 juta poundsterling.

Kabar kepindahan bek muda Belanda itu santer diperbincangkan dalam beberapa minggu terkahir. Juventus akhirnya mengumumkan kepindahan De Light setelah sang pemain berhasil melewati medical checkup di Turin. Ronaldo diyakini menjadi aktor penting di balik perekrutan ini.

De Light merupakan salah satu pemain muda yang banyak diincar oleh tim-tim papan atas Eropa. Statistika impresif dan keberhasilannya membawa Ajax ke semi final Liga Champions mampu menarik perhatian semua orang. Selain menjadi benteng tangguh di barisan pertahanan, De Light juga piawai dalam urusan mencetak gol. Tujuh gol berhasil ia sumbangkan di musim lalu, salah sdi antaranya ke gawang Juventus.

Tercatat Juventus telah mendaratkan 7 pemain di bursa transfer musim panas ini dan tiga di antaranya berstatus bebas transfer, yaitu Gianluigi Buffon, Aaron Ramsey, dan Adrien Rabiot. Kedatangan para pemain baru itu membuat skuat Juventus semakin solit di semua lini.

Di saat Juventus telah mendapatkan 7 pemain top dengan begitu mudahnya, para pesaingnya di Italia justru kesulitan dalam mendapatkan pemain. Inter Milan dan Napoli misalnya, hingga saat ini mereka masih kesulitan untuk mendatangkan pemain-pemain top incarannya, seperti Romelo Lukaku dan James Rodriguez. Di pihak lain, AS Roma justru menjual pemain-pemain pentingnya.

Bagi fans Juventus, tentu ini adalah kabar yang menggembirakan, terlebih mereka sangat berhasrat untuk menjuarai Liga Champions. Tapi, lain halnya dengan fans klub Italia lainnya maupun penikmat Serie A. Bagi mereka, skuat mewah yang dimiliki oleh Juventus membuat Serie A tak lagi kompetitif.

Sepak bola memang tidak bisa diprediksi. Tidak ada yang tahu siapa kampiun Serie A selanjutnya. Namun melihat gap skuat antara Juventus dan tim Serie A lainnya, rasanya sulit untuk menandingi superioritas Juventus. Mereka bisa saja memperpanjang rekor juara 10 musim lagi, setelah meraih juara 8 musim secara berturut-turut.

Musim lalu, selisih poin di 3 besar Seria A terbilang cukup jauh. Napoli yang berada di posisi kedua hanya berhasil mendapatkan 79 poin, selisih 11 poin dari Juventus yang mengumpulkan 90 poin. Sementara itu, Atlanta dan Inter Milan yang berada di peringkat 3 dan 4 berhasil mengumpulkan poin yang sama sebanyak 69 poin, selisih 10 poin dari Napoli dan 21 poin dari Juventus.

Hanya Napoli yang secara konsisten mampu memberi tekanan kepada Juventus selama 4 musim terakhir. Di musim 2017/2018, Napoli bahkan hampir menjuarai Serie A dan memaksa persaingannya dengan Juventus berjalan hingga akhir musim. Hal itu merupakan tontonan langka di Serie A dalam beberapa tahun.

Patut ditunggu bagaimana Serie A berjalan musim depan. Akankah ada kejutan dari tim lain atau hanya akan mengulangi cerita lama yang memaksa orang untuk berkata "Juve lagi.. Juve lagi".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline