Lihat ke Halaman Asli

Ahmad zaenal abidin

Penjahit kata

Bernadya dan Sufisme di Dalamya

Diperbarui: 5 September 2024   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bernadya - Untungnya hidup harus tetap berjalan

Jagad dunia maya kembali diramaikan oleh sebuah lagu dari pendatang baru--Bernadya namanya, dengan judul lagu Untungnya Hidup Harus Tetap Berjalan. Dalam dua bulan saja lagu ini telah diputar sebanyak 15 juta kali di saluran You tube.

Tentu ada alasan kuat kenapa lagu ini tampak begitu relate dengan kehidupan generasi sekarang, terutama tentu saja generasi millenial dan Gen-Z.

Lagu ini disajikan dengan aransemen sederhana, tetapi cukup mengena mendampingi lirik-lirik yang juga sederhana tanpa kata-kata metafora seperti umumnya sebuah lirik lagu.

Siapapun sepertinya bisa menyanyikan lagu ini dengan modal gitar akustik, tanpa partitur nada yang rumit. Kekuatan utama berada pada liriknya yang sangat mengena, dan relate bagi banyak pendengarnya.

Simak pada bagian reff yang seolah mengajak kita berhenti sejenak lalu melakukan perenungan tentang esensi kehidupan.

  ... Untungnya ... bumi masih berputar
   untungnya ... kutak pilih menyerah
   itu memang paling mudah
   untungnya kupilih yang lebih susah.

 ... Untungnya kupakai akal sehat
  untungnya hidup terus berjalan
  untungnya kubisa rasa
  hal-hal baik yang datangnya belakangan.

Lirik sederhana ini jika dielaborasi lebih dalam justru mengandung makna sufistik, tentang keteguhan hati, tentang optimisme, terutama pada bait "hal-hal baik yang datangnya belakangan."

Lagu itu mengalir seolah mengajak para pendengar berhenti sejenak dari krisis kehidupan, lalu diajak terbang jauh tinggi ke langit harap, seolah mengingatkan pada pesan-pesan sufistik Ibn Athailah dalam Al-Hikam:

"Kadang Dia telah membukakan bagimu pintu ketaatan, namun Dia belum membukakan bagimu pintu pengabulan-Nya (do'a). Dan kadang Dia menetapkanmu atas suatu dosa, namun menjadi wushul (sebab musabab) sampainya dirimu kepada Allah ."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline