Negara Indonesia merpakan negara maritim terbesar di dunia. Negara dengan perairan dan kepulauan terbanyak ini memiliki sumber keanekaragaman laut yang sangat unggul. Kebijakan pemerintah dalam mengembangkan produk kelautan salah satunya yakni dengan mengembangkan konsep minapolitan atau masyarakat ekonomi yang bersumber dari hasil laut. Sumber hasil laut tidak hanya dalam bentuk tangkapan ikan mentah saja akan tetapi berbagai jenis sumber daya bisa digunakan sebagai media untuk mendapatkan keuntungan. Disamping itu, budidaya perikanan berbasis pada kearifan lokal dengan memanfaatkan sumber daya manusia lokal menjadi jalan alternatif kehidupan minapolitan.
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang terletak di timur pulau Jawa. Wilayah yang cukup strategis dengan dikelilingi oleh pantai menjadikan kabupaten atau daerah ini kaya akan potensi hasil laut. Berbagai pengolahan ikan seperti kuliner ikan bakar dan berbagai olahan yang didirikan oleh UMKM ( Usaha Mikro Kecil dan Menengah ) bisa ditemui di Kabupaten Jember. Berbicara mengenai UMKM, hal yang terlintas dalam benak kita ialah konsep usaha mikro kecil dan menengah dan sering kali bernuansa informal. Namun, jangan salah UMKM inilah yang mampu menjadi tumbuan dalam peningkatan kehidupan minapolitan di suatu wilayah.
ada yang membusuk dikarenakan minimnya pembeli. Oleh karena itu agar ikan segar yang baru saja ditangkap nelayan tidak terbuang sia sia, maka sekelompok masyarakat yang terdiri dari 6 orang di Desa Paseban Kecamatan Kencong Jember membuat usaha pengolahan ikan yang terdiri dari ikan pe dan manyung. Mereka sudah memulai usaha ini sejak tahun 80an, untuk kebutuhan ikannya sendiri mereka mendapatkan suplai dari nelayan yang ada di puger ada juga yang ada dari Probolinggo yang menjual hasil tangkapannya kemudian dijual ke 6 orang tersebut untuk diolah menjadi ikan asap.
Dari hasil usaha pengolahan ikan asap tersebut mereka bisa mendapatkan penghasilan sebesar lebih dari 500 ribu rupiah per hari dengan gaji karyawan sekitar 60 ribu rupiah per harinya dengan dijual antara seharga 3-10 ribu tergantung besar dan kecilnya ikan. Sehari bisa habis sekitar 40kg/hari. Proses pembuatan ikan asap ini pertama dipotong-potong lalu ditusuk bambu seperti sate, lalu aroma dari ikan ini tetap segar hingga di pembeli, pembakaran ikan asap ini menggunakan tongkol jagung yang sudah kering di alat pengasapan ikan yang didapat dari bantuan pemerintah. Ikan ini dibakar selama kurang lebih 15-20 menit. Alasan kenapa membuat usaha pengolahan ikan asap dikarenakan banyak peminatnya, pembelinya rata-rata ada yang dari puger, kencong, gumukmas bahkan ada yang dari Jember kota, dan juga ada yang dari luar Jember seperti dari Malang, Probolinggo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H