Lihat ke Halaman Asli

Hatta: IMF Salah Tafsir, Ekonomi Indonesia Pasti Bisa Bangkit!!!

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13784094062118292160

[caption id="attachment_286080" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi/ Kampret (Ajie Nugroho)"][/caption]

International Monetary Fund (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,25% hingga akhir 2013. Proyeksi ini turun dari sebelumnya yang dipatok mencapai 6,3%. Proyeksi IMF tersebut turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 6,3persen. Tahun lalu pertumbuhan ekonomi RI tercatat mencapai 6,2 persen. Dalam APBN-P 2013 pemerintah sempat menargetkan pertumbuhan bisa mencapai 6,3 persen yang kemudian direvisi menjadi 5,9 persen.

Berbagai indikator makro ekonomi Indonesia 2013 terus memburuk. Setelah defi sit transaksi berjalan triwulan II membukukan rekor terburuk sebesar 9,8 miliar dollar AS (4,4 persen dari produk domestik bruto/PDB), publikasi defisit neraca perdagangan sepanjang Januari-Juni tahun ini juga yang tertinggi sepanjang  sejarah sebesar 5,65 miliar dollar AS. Peristiwa ini terjadi karena Indonesia mengalami hantaman keras dari banyaknya dana keluar yang dilarikan sejumlah investor asing. IMF mengungkapkan penurunan harga komoditas primer global dan menyusutnya volume perdagangan Indonesia dengan negara berkembang lain telah mengganggu kinerja ekspor. Indonesia merupakan negara eksportir timah terbesar di dunia, begitu pula dengan minyak dan gas. Lembaga internasional itu juga memprediksi indeks harga konsumen di Tanah Air akan naik menjadi 9,5 persen pada akhir 2013.

Penurunan ekspor dan lemahnya kepercayaan investor, Membuat Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5,25 persen, atau turun dari prediksi pada April lalu sebesar 6,3 persen. Revisi proyeksi IMF, yang dirilis akhir pekan lalu itu, lebih rendah dari capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 sebesar 6,2 persen. Selain itu, dalam revisi proyeksi yang dirilis akhir pekan lalu tersebut, IMF memprediksi defi sit transaksi berjalan Indonesia dapat membengkak menjadi 3,5 persen dari PDB dari prediksi sebelumnya 3,3 persen. Meski mengakui pertumbuhan ekonomi bakal di bawah target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2013, namun Hatta menampik jika angka pertumbuhan 6,3 persen (APBN-P 2013) disebut-sebut salah perhitungan.

Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa menilai Dana Moneter Internasional (IMF) telah merendahkan kemampuan Indonesia dalam meningkatkan perekonomian tahun ini. Hatta optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini masih berada pada angka 5,9%. Hatta juga menolak anggapan pemerintah telah salah hitung atas proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam APBN-P 2013. Hatta juga menegaskan bahwa situasi perekonomian dunia yang berubah begitu cepat berdampak pada Indonesia. pemerintah akan menjaga dan bekerja keras agar pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran minimal 5,9% hingga akhir 2013. Salah satunya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi. Hatta berkeyakinan target pertumbuhan mampu mencapai 5,9% sesuai dengan harapan pemerintah. Untuk mencapai pertumbuhan 5,9%, lanjut Hatta, Indonesia perlu kerja keras. Capaian ini akan berujung pada positifnya pertumbuhan industri. Sehingga industri tidak ada yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Melihat apa yang disuarakan oleh Mentri Perekonomian Hatta Rajasa saya merasa bangga ketika masih ada anak bangsa yang mau menyatakan tolak pernyataan IMF. Bangsa Indonesia besar bukan karena hasil surve atau hasil gambaran klise sebagian kelompok yang tidak menginginkan Indonesia terpuruk.  Memang penting bagi Indonesia perlu melakukan stabilitas, baik rupiah maupun neraca transaksi berjalan (current account) yang belakangan ini mengalami defisit. Namun,  pertumbuhan ekonomi juga penting dan perlu berpikir realistis. Niatan pak mentri ini wajib di berikan jempol karena masih tersimpan semangat optimis Indonesia pasti bisa, tinggal bagai mana pengusaha tanah air dan masyarakat bahu membahu mewujudkan mimpi kita bersama, yakni mimpi menjadi bangsa yang kuat dalam tatanan perekonomian dunia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline