Lihat ke Halaman Asli

Rasa Kemanusiaan Itu: Bagian 1

Diperbarui: 7 Mei 2024   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Topeng (Pexels. Com/NEOSIAM 2024+)

Purwanti celingukan dari balik tempat sampah. Ia memastikan bahwa keadaan sekitar aman.

Digeranyangi setiap sudut jalan dan gedung-gedung dengan pandangan tajam dan jeli. Ia curiga dengan setiap jendela yang dipandanginya. Jangan-jangan ada orang yang melihatnya lagi.

Namun kecurigaan berlebihan ini justru membuatnya tidak bergerak. Ia harus buang pikiran konyolnya itu dan segera pergi. Lagipula kondisi di sekitar sudah aman ternyata.

Segera superhero wanita ini coba kenakan kembali topeng khasnya untuk menjadi Claw Girl (nama alias supernya). Entah mengapa, hari ini topengnya mengsle dan melorot terus setiap kali dikenakan dan ini membuatnya tidak nyaman.

Setelah menggeser sedikit ke kiri dari pipinya, topeng tersebut mulai nyaman dipakai. Ia bangkit dan kembali melanjutkan perjalanan dengan meloncati gedung-gedung bagaikan ninja.

Namun selama perjalananan topeng tersebut terus saja melorot dan hampir jatuh saja ketika dipakai. Ia harus sesering mungkin berhenti dan bersembunyi agar orang lain tidak mengetahuinya.

Kejadian yang terus berulang dan waktu yang terbuang percuma hanya untuk mengurus topeng ini membuat ia kesal. Ditambah lagi pikiran aneh-aneh mulai menghampirinya.

Bagaimana kalau dirinya datang terlambat? Bagaimana kalau ada orang yang terluka? Atau lebih buruk lagi bagaimana kalau robot kiriman Dr. Beast sialan itu mampu membunuh orang yang seharusnya ia selamatkan?

Pikiran kacaunya dan emosi yang meluap-luap ini sudah tak bisa dibendung lagi. Ia coba lempar topeng itu saking kesalnya. Namun belum sempat ia lepaskan, sesuatu menabrak pikirannya.

Ia tidak bisa menghadapi musuh tanpa topeng ini. Ia juga tidak bisa menyelematkan orang-orang tanpa topeng ini. Bahkan, Ia tidak bisa ke mana pun tanpa menjadi Claw Girl yang identik dengan topeng ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline