Lihat ke Halaman Asli

Ahmad AnwarSadad

Mahasiswa/ Pelajar

Keharmonisan Hubungan Bilateral Indonesia dengan Tiongkok

Diperbarui: 14 Januari 2023   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiongkok merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia timur dengan wilayah yang mencakup area seluas 2.509.961 km persegi menempati hampir seluruh daratan asia timur.Berdasarkan luasnya tersebut Negara Tiongkok adalah negara terbesar di benua Asia dan juga terbesar ketiga di dunia setelah Rusia dan Kanada. Tiongkok terdiri dari 23 wilayah provinsi tempat kotamadya, 5 daerah otonom, dan 2 daerah administrasi khusus. Ia beribu kota di kota Beijing. 

Kota ini terletak di Tiongkok utara. Kota ini pun menjadi salah satu kota tertua di dunia dan kota yang kaya akan sejarah sejak lebih dari 3 milenium. Saat ini Beijing adalah kota global dan salah satu pusat terkemuka dunia untuk gaya diplomasi dan politik bisnis dan ekonomi, pendidikan, bahasa dan ilmu pengetahuan, serta teknologi. Tiongkok menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dengan pdb tahun 2020 mencapai 15,8 triliun dolar Amerika yang dijuluki sebagai pabrik dunia. Negara ini adalah negara produsen beton baja, pupuk pakaian dan mainan terbesar di dunia.

Lantas mengapa Negara Indonesia menjalin hubungan bilateral dengan negara Tiongkok ?

Seperti yang telah dilansir pada CNN Indonesia, Negara tiongkok telah menjadi negara dengan dengan nilai investasi sebesar 3,9 milyar di indonesia pada tahun 2021. Selain itu negara tiongkok merupakan negara dengan posisi perdagangan terbesar di indonesia selama 9 tahun . dan negara indonesia mengimpor barang ke negara tiongkok sudah selama 6 tahun. Hal ini menandakan begitu eratnya dan harmonisnya hubungan bilateral yang dilakukan oleh negara Indonesia dengan negara Tiongkok.

Setelah dilakukan pertemuan di G20 di Bali, negara tiongkok dengan negara Indonesia melakukan kerjasama lebih komperhesif terkait dengan pembangunan ekonomi negara berkembang. Negara berkembang harus memiliki dukungan yang lebih terkait dengan pembangunan infrastruktur hingga perluasan lapangan pekerjaan. Tidak hanya itu, pengembangan teknologi di era modern ini harus terus dikembangkan agar tidak adanya ketertinggalan negara dalam menghadapi era teknologi 4.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline