Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Aunullah

Pelaku Wisata

Akan Adakah Leisure Airline di Indonesia ?

Diperbarui: 8 Januari 2021   05:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pexels.com

Aviasi dan Pariwisata memang tidak bisa dipisahkan karena kedua hal ini saling bergantung dan mendukung satu sama lain, selain itu juga karena kedua industri ini membidik pasar yang sama yaitu air traveler.

Maskapai sebagai salah satu sektor dari industri aviasi tidak hanya sebagai angkutan udara yang utama dan menjadi pilihan para air traveler melainkan juga menjadi pembuka akses dari destinasi-destinasi wisata yang belum maksimal dikembangkan dikarenakan belum tersedianya nagkutan udara yang melayani jalur penerbangan ke destinasi-destinasi tersebut.

Air traveler atau wisatawan pada dasarnya terbagi menjadi 3 kategori sesuai dengan tujuan dari mereka melakukan perjalanan yaitu :

  1. Bisnis
  2. Liburan atau Leisure
  3. Sosial atau lebih dikenal dengan VFR (Visiting Friends/Relatives)

Masing-masing dari mereka ini pastinya memiliki waktu tersendiri dalam merencanakan perjalanan dengan angkutan udara, namun ada saatnya dimana mereka ini menggunakan jasa angkutan udara atau maskapai dalam periode waktu yang sama seperti liburan sekolah, liburan akhir tahun, liburan Hari Raya dan lainnya dan ketika mereka juga memiliki destinasi wisata yang sama sebagai tujuan maka permintaan akan kursi penerbangan akan meningkat.

Dan disaat kursi penerbangan yang tersedia tidak dapat mengakomodasi lonjakan permintaan akan kursi penerbangan tersebut maka kenaikan harga pun tidak dapat dihindari, alhasil banyak dari para air traveler mungkin tidak dapat melakukan perjalanan liburannya atau menggunakan angkutan lain seperi darat atau laut yang memakan waktu lebih lama.

Jumlah maskapai yang melayani jalur penerbangan ke destinasi yang dituju itu sangat mempengaruhi jumlah ketersediaan kursi pesawat selain dari kapasitas dari bandara tersebut dalam penyediaan slot bagi para maskapai yang ingin melayani penerbangan ke destinasi tersebut.

Akan tetapi bagaimana jika slot pada bandara tersebut masih bisa mengakomodasikan maskapai namun jumlah pesawat dari maskapai yang ada tidak dapat mengisi slot pada bandara tersebut, sehingga apabila terisi maka frekwensi penerbangan akan bertambah dan pada akhirnya berimbas pada penambahan ketersediaan kursi penerbangan ?

Karena dengan penambahan tersebut maka akan dapat pula menampung lonjakan permintaan kursi penerbangan dari para air traveler dari ketiga kategori diatas.

Penambahan maskapai bisa saja dilakukan namun akan lebih baik lagi jika tersedianya leisure Airline yang memang memfokuskan dalam melayani penerbangan ke desitnasi wisata.

Namun apa sebenarnya pengertian dari leisure Airline itu ?

Leisure Airline adalah sebutan dari maskapai yang dahulu disebut dengan maskapai charter yang lebih spesifik melayani penerbangan ke desitnasi wisata, namun ada juga beberapa pihak yang mengatakan bahwa leisure airlines termasuk maskapai berbiaya rendah walau akan keluar dari definisi dari maskapai berbiaya rendah pada akhirnya karena pada dasarnya dan sesuai dari definisi dari ICAO bahwa salah satu ciri khas dari maskapai berbiaya rendah atau LCC adalah melayani bandara-bandara yang tidak utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline