Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Aunullah

Pelaku Wisata

Efek Penerbangan dalam Pariwisata pada Pandemi

Diperbarui: 28 Juni 2020   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penerbangan (Pixabay)

Kejadian satu penumpang maskapai Garuda dengan penerbangan GA 682 dari Jakarta ke Sorong adalah kejadian ke 3 di dunia yang saya ketahui hingga saat ini dan menimbulkan ketakutan terbang bagi penulis yang dulunya tidak pernah mengalami hal ini.

Pada awal bulan ini penerbangan Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR203 yang terbang dari Doha ke Athens terpaksa mengkarantina seluruh penumpangnya setelah ditemukan sebanyak 12 orang penumpangnya positif Covid-19.

Penerapan protokol kesehatan di bandara di Doha sudah diberlakukan termasuk thermal temperature screening akan tetapi dengan adanya orang yang tidak menunjukan gejala Covid-19 seperti deman sepertinya bisa lolos dari pemeriksaan.

Pemerintah Yunani dikabarkan menutup kembali penerbangan dari Doha hingga pertengahan Juni sejak terjadinya hal tersebut.

Kejadian kedua menimpa maskapai Emirates dengan penerbangan nomor EK380 dari Dubai ke Hong Kong dimana saat kedatangan ditemukan 26 penumpangnya positif coronavirus yang transit dari Parkistan melalui Dubai.

Pihak maskapai Emirates menghentikan sementara penerbangan ke Pakistan sejak 24 Juni 2020 yang lalu.

Kejadian ketiga datang dari negara sendiri pada penerbangan Garuda GA862 dari Jakarta -- Sorong seperti yang diberitakan oleh Kompas.com pada tanggal 28 Juni 2020

Dari ketiga kejadian tersebut dan dari semua argumentasi akan keamanan filter di kabin pesawat akan penyebaran coronavirus selama penerbangan menambah daftar pertanyaan akan kesiapan industri penerbangan dalam menerapkan masa pandemi yang belum berakhir ini.

Aviasi dan Pariwisata

Dunia penerbangan bagi dunia pariwisata tidak hanya membawa banyak turis akan tetapi juga membuka akses pada destinasi wisata yang sebelumnya tidak dikenal oleh turis sehingga menambah pilihan bagi turis untuk memilih destinasi liburan mereka selanjutnya.

Pada masa pandemi ini kedua fungsi maskapai ini bisa dikatakan lumpuh total dan berimbas pula pada pariwisata.

Maskapai yang biasanya memiliki pelanggannya dalam business dan leisure tidak dapat membentangkan sayapnya dan mengisi langit-langit saat pandemi ini karena penutupan diberbagai negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline