Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Aunullah

Pelaku Wisata

Membangun Nation Branding lewat Pariwisata

Diperbarui: 17 Mei 2020   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc Pribadi

Kita semua pasti sudah tahu makna dari kata 'Branding' itu terutama dalam penerapannya pada produk yaitu sebagai pembeda satu merek dengan lainnya untuk jenis barang tertentu, hal yang sama sebenarnya bila diterapkan dalam negara.

Semua negara akan berlomba-lomba untuk menarik investasi dari luar dan untuk hal tersebut sebuah negara pasti akan menerapkan sebuah strategi dalam menjaring investor masuk ke negara tersebut dan dalam strategi tersebut pasti akan terdapat beberapa hal yang sebagai pembeda dengan negara lain untuk menarik keinginan para investor dari luar seperti biaya tenaga kerja yang murah dan tingkat keamanan yang terjamin dan lainnya.

Nation Branding pertama dikemukakan oleh seorang konsultan dari Inggris bernama Simon Anholt yang pada tahun 1998 mengatakan bahwa lokasi/tempat dan negara dapat dilihat sebagai 'brand' dan sejak itu pula beberapa negara didunia memandang penting Nation Branding dalam mempresentasikan negaranya  kepada dunia melalui wajah dan reputasi sebuah negara dalam perdagangan dan usaha dengan negara-negara lain.

Nation Branding dapat mengukur reputasi sebuah negara melalui berbagai faktor seperti pemerintahaan, budaya, pariwisata, investasi, ekspor dan masyarkatnya, namun dalam ini saya hanya melihat dari faktor pariwisata, satu bidang yang saya sangat cintai, pekerjaan saya yang juga  liburan saya.

Pariwisata

Pariwisata adalah sektor yang menjadi sektor unggulan bagi beberapa negara dalam menjalankan perekonomian, seperti Maladewa yang dapat dikatakan sektor utama mereka adalah pariwisata.

Pariwisata adalah cara kita menampilkan sebuah daerah dengan tidak saja melalui keindahan alamnya saja namun juga dengan kebudayaan, tradisi  dan adat istiadat nya yang masih dipelihara baik oleh masyarkat lokal.

Badan Dunia UNESCO mengatakan bahwa melalui pariwisata, sebuah kebudayaan dapat dipelihara dengan baik dan dapat dikenal oleh banyak orang.

Kita sebagai bangsa Indonesia sangat bangga memiki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang tersebesar di 34 propinsi yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri dan bersifat otentik.

Dan kita semua tahu bahwa keunikan dan keotentikan adalah hal yang sangat penting dalam pariwisata yang berakar pada kelokalan, dimana sesuatu yang lokal pasti akan unik dan otentik.

Pariwisata bukan membangun tempat liburan dengan berbagai aktivitas bagi turis, namun lebih dari itu, pariwisata memperkenalkan jati diri dan kelokalan sebuah daerah melalui budaya tradisi dan adat istiadatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline