Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Aunullah

Pelaku Wisata

Rehat dan Rileksasi

Diperbarui: 7 Maret 2020   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Riccardo Bresciani dari Pexels

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari yang selalu diisi dengan kegiatan-kegiatan yang rutin dan terkadang ditambah dengan yang non rutin, badan dan pikiran kita akan membutuhkan waktu untuk berisitirahat agar dapat kembali beraktifitas pada hari berikutnya dan seterusnya.

Tidur tidak selamanya berarti kita mengisitirahatkan badan dan pikiran kita dimana terkadang justru saking stress nya kita akan sesuatu, mimpi kita akan juga dihinggapi dengan hal-hal yang seharusnya tidak ada di waktu kita tidur.

Jika kita adalah seorang yang dalam melakukan pekerjaannya pergi dari satu tempat ke tempat lain secara regular akan menganggap bahwa dengan tidak berpegian ke sebuah tempat itu akan mengistirahatkan badan dan pikiran, hal ini adalah juga tidak tepat.

Atau berada di rumah seharian dengan tidak melakukan kegiatan apa-apa juga belum bisa dikatakan bahwa kita sedang beristirahat.

Jadi bagaimana seharusnya isitirahat itu?

Memang benar dengan berisitirahat berarti kita berhenti melakukan kegiatan yang sedang atau biasa lakukan dalam kehidupan sehari-hari akan tetapi untuk dapat mendapatkan manfaat dari isitirahat itulah yang kebanyakan dari kita belum memahaminya.

Beberapa hal yang berhubungan dengan manfaat dari istirahat yang benar adalah apabila sebagai berikut :

  • Menghilangkan rasa letih
  • Mengurangi atau menghilangkan ketegangan otot-otot
  • Memberikan kedamaian dalam pikiran
  • Mengurangi detak jantung yang cepat
  • Membuat tekanan darah turun atau kembali ke normal
  • Menstabilkan atau menghilangkan hormon yang stress
  • Menstabilkan hela napas

Badan kita memiliki hak untuk beristirahat, begitu pula pikiran kita, rutinitas tidak hanya menguras tenaga akan tetapi pikiran juga.

Konsep Rehat dan Rileksasi ini apabila diterapkan dalam wisata akan menciptakan sebuah waktu dimana kita benar-benar menguasai waktu kita sendiri, kapan kita ingin melakukan aktifitas dan kapan tidak, tidak berdasarkan skedul yang sebelumnya telah ditetapkan.

Mungkin dalam sehari-hari kita hanya memiliki waktu beristirahat dalam artian tidur nyenyak rata-rata hanya 5-6 jam sedangkan sisanya 18-19 jam lainya beraktifitas,  sedangkan dengan konsep rehat dan rileksasi , keadaan tersebut berubah bisa sebaliknya.

Pemilihan lokasi atau destinasi sebagai tempat untuk konsep liburan Rehat dan Rileksasi ini tidaklah asal pilih atau mainstream sekalipun, karena harus berdasarkan preferensi dan pilihan masing-masing individu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline