DABO SINGKEP : Pemerintah Kabupaten Lingga diminta memperhatikan aktivitas para pemburu harta karun di Perairan Lingga. Keberadaan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) merupakan aset dan potensi daerah yang harus dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya sering mendengar para pemburu harta karun turun ke Lingga. Mereka mencari BMKT di Perairan Lingga. Ada juga yang memburu naskah kuno. Saya minta Pemkab Lingga melalui dinas terkait mengawasi hal ini,"kata aktivis pemuda Kabupaten Lingga, Siswandi, Selasa (7/2) kemarin.
Kabupaten Lingga, katanya menjadi surga BMKT karena letaknya strategis. Kapal-kapal dari Selat Malaka yang menuju ke Jawa terlebih dahulu melewati Lingga ke Selat Berhala, dan menuju Bangka. Begitu juga kapal-kapal menuju ke Jambi dan Palembang dari Semenanjung Malaya juga melewati Perairan Lingga.
Ia menjelaskan, Kabupaten Lingga akan rugi besar kalau BMKT yang ada diwilayahnya dicuri dan dibawa keluar. Benda-benda bersejarah itu bukan saja bernilai sejarah namun nilai ekonominya juga sangat tinggi. "Daripada para pemburu harta karun itu yang dapat. Lebih baik Pemkab Lingga berkoordinasi dengan Kemdikbud dan instansi berwenang lainnya dalam menelusuri lokasi-lokasi yang BMKT. Ada juga aturan pihak swasta bisa terlibat dalam pencairan BMKT ini namun perusahaannya harus mendapat izin. Ada hitung-hitungannya BMKT yang diperoleh berapa nilainya dan pembagiannya untuk pemerintah dan untuk perusahaan,"ujarnya.
Di Lingga, salahsatu lokasi yang jadi incaran pemburu harta karun adalah Perairan Batu Belubang. "Sering ada laporan dari warga. Kapal yang mencuri muatan kapal tenggelam itu kapal canggih. Beberapa tahun lalu masyarakat di Senayang melakukan penangkapan. Pak Bupati Lingga, Alias Wello saat itu turun ke lokasi,"tegasnya.
Penangkapan Kapal yang di duga mengambil barang berharga di perairan Lingga beberapa waktu lalu
Kejadian yang yang dimaksudkan adalah warga mengamankan Kapal Armada Salvage 8 tanggal 26 Maret 2016 di Perairan Selat Pintu, Senayang, Kabupaten Lingga. Pihak kapal beralasan hanya mencari besi bekas yang ada di dasar laut. Alasan ini tidak dipercayai oleh masyarakat. Bupati Lingga, Alias Wello saat itu ikut naik ke kapal dan memeriksa kondisi kapal yang digunakan diduga mencari BMKT. Kapal kondisinya dilengkapi teknologi canggih dan tipe kapal bukan kapal yang biasa digunakan untuk mencari ikan. **
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H