Fenomena langit malam yang menakjubkan, yaitu Aurora, adalah sebuah fenomena alam yang menghasilkan pancaran cahaya yang menyala-nyala dan menari-nari di langit malam pada lapisan ionosfer. Aurora terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer bumi dan aktivitas kemunculan cahaya dari matahari.
Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari matahari yang dikenal sebagai badai matahari (solar storm). Badai matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari.
Gangguannya yang terjadi pada medan magnet bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah, seperti di lapisan ionosfer.
Lantas apa yang menyebabkan terjadinya fenomena aurora di langit malam?
Fenomena aurora di langit malam disebabkan oleh interaksi antara partikel bermuatan dari angkasa, medan magnet Bumi, dan atmosfer Bumi. Proses ini dimulai dengan aktivitas di Matahari yang disebut pelepasan massa korona atau "coronal mass ejection" (CME). CME adalah pelepasan partikel bermuatan tinggi dari permukaan Matahari yang mengarah ke luar angkasa.
Ketika CME mencapai Bumi, medan magnet Bumi akan terganggu. Ketika partikel bermuatan dari Matahari bertabrakan dengan medan magnet Bumi, terjadi proses yang disebut "magnetic storm" yang mempengaruhi atmosfer Bumi.
Partikel bermuatan ini kemudian bertabrakan dengan molekul-molekul gas seperti nitrogen dan oksigen di atmosfer, melepaskan energi dalam bentuk cahaya yang terlihat di langit sebagai fenomena aurora.
Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub bumi yang simetri satu sama lain. Aurora muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda, dengan penampakannya berubah-ubah.
Tahap paling indah adalah pada tengah malam. Aurora juga membentuk pita-pita cahaya dengan berbagai warna, biasanya berwarna hijau, kuning, biru, atau merah tua. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang berbeda. Warna yang terlihat bergantung pada ketinggian dan jenis molekul yang ada di atmosfer.
Elektron berenergi tinggi dan proton bergerak ke bawah menuju medan magnet bumi dan bertumbukan di atmosfer yang kebanyakan mengandung atom-atom oksigen dan nitrogen. Hasil dari tumbukan tersebut adalah atom-atom dan molekul-molekul yang ada di atmosfer tereksitasi ke tingkatan energi yang lebih tinggi.