Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Zidni Nuuron Ala

HI, SEMOGA BETAH

Menganalisis Permasalahan Bisnis "Toko Kue Assifa" di Tengah Pandemi Covid -19

Diperbarui: 10 September 2021   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menganalisis Permasalahan Bisnis "Toko Kue Assifa" di Tengah Pandemi Covid -19

Pada masa pandemi covid-19 ini Negara Indonesia mengalami permasalahan di bidang kesehatan dan juga yang terparah pada bidang ekonominya yang sangat parah. Apalagi pada masa awal pandemi tahun lalu perekonomian di Indonesia mengalami penurunan yang sangat drastis dan pada tahun ini ada yang namanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Kegiatan tersebut malah membuat perekonomian di Indonesia semakin turun, dan bagi mereka yang mempunyai usaha usaha kecil seperti, toko baju, mainan, cafe -- cafe, tempat wisata, dan terutama toko makanan. Yang tambah mirisnya banyak toko atau usaha usaha yang gulung tikar pada masa pendemi ini. Pada masa ini kita sebagai pelaku usaha harus bisa menarik minat masyarakat kembali agar mereka mau membeli produk yang kita tawarkan, pemerintah juga harus mendukung usaha yang kita lakukan untuk mengembalikan perekonomian Indonesia menjadi seperti dulu lagi. 

Pada awal PSBB diberlakukan, sering kali kita tidak menemui penjual ataupun pembeli. Dikarenakan pada masa masa seperti ini, banyak para pembeli yang lebih memilih membeli kebutuhan memakai teknologi yang sudah ada. Dengan harapan meminimalisir korban Covid-19 yang terus meningkat. Kita secara tidak sadar berada di zaman yang serba teknologi. Banyak teknologi yang telah ada di smartphone kita. Misal jika kita ingin membeli sesuatu, kita tinggal membeli di smartphone kita masing-masing, kemudian kita tinggal menunggu barangnya datang ke rumah kita. Itu sangat mudah dan lebih aman daripada jika kita harus keluar untuk membeli barang tersebut.

Masyarakat juga lebih meminim pengeluaran mereka, memilih untuk membeli kebutuhan penting saja. Makanya banyak usaha mikro kecil yang mulai bangkrut, begitu juga dengan toko kue yang berada di Kabupaten Kediri lebih tepatnya di daerah plosoklaten ini, toko tersebut sedang berada di ambang kebangkrutan, pihak toko sedang mencari inovasi inovasi baru untuk menyelamatkan toko ini dari kebangkrutan.

Kali ini kita akan membahas tentang permasalahan bisnis TOKO KUE ASSIFA :  

1. Permasalahan terbesar karena adanya aturan aturan pemerintah yang sedikit merugikan bagi mereka, pada awal pandemi tahun lalu ada yang namanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dimana peraturan yang tidak memperbolehkan masyarakat keluar rumah apalagi untuk makan di tempat umum bisa bisa mereka di usir secara paksa oleh pihak keamanan dan lagi pihak toko yang mendapat sanksi lumayan berat yaitu tokonya di tutup mereka juga di haruskan membayar denda.

 2. Tahun ini malah ada yang namanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), peraturan tersebut sedikit ringan dari pada peraturan sebelumnya masyarakat diperbolehkan keluar rumah namun dibatasi sampai .jam 9 malam dan boleh makan di tempat umum namun cuman 20 menit, peraturan tersebut juga menjadi alasan merosotnya pemasukan toko makanan.

 3. Harga bahan baku makanan yang tidak menentu, ada yang turun dan banyak juga yang naik dan bahan baku yang kami gunakan banyak yang import karna adanya masa pandemi dan kebijakan dari Negara Negara eksportir yang berbeda beda yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman bahan baku. Banyak juga Negara yang memilih untuk menyimpan atau menggunakan bahan makanan mereka sendiri.

 4. Daya minat pembeli yang menurun, karena pandemi ini banyak karyawan karyawan yang mengalami PHK, mereka yang awalnya suka membeli makanan di luar malah sekarang jarang atau sama sekali tidak pernah membeli makanan di luar karena mereka merfikir bahwa lebih murah membuat sendiri dari pada membeli di luar. Belum lagi karena ada peraturan peraturan yang tidak memperbolehkan makan di tempat dan harus di bawa pulang, mereka akan berfikir fikir lagi untuk makan di luar bukan karna harganya yang naik tapi lebih karena ribetnya peraturan yang harus mereka taati. Itu yang menjadi beban kami sebagai pelaku usaha, kami harus berfikir keras tetapi belum tentu hasilnya akan seperti yang kami inginkan.

Menurut saya, yang harus dilakukan oleh pihak toko kue tersebut adalah belajar untuk mengikuti zaman yang ada. Dengan belajar untuk menjual barangnya di toko online yang telah tersedia di smartphone.

Itu sangat membantu untuk meningkatkan perekonomian si penjual dan lebih membuat pembeli merasa mudah untuk mendapatkan kue tersebut serta lebih merasa higienis dan aman dari Covid-19. Karena jika kita tidak mengikuti zaman yang sangat serba cepat ini, kita akan ketinggalan di belakang dengan pesaing-pesaing kita. Kita juga dituntut harus lebih paham dengan apa yang terjadi di dunia ini, karena kita tidak tahu juga kapan masa pandemi ini akan berakhir. Walaupun toko tersebut hanya di pedesaan, tidak seperti yang lainnya yang ada di perkotaan, itu tidak harus menjadi masalah di dunia bisnis. Karena siapapun yang dapat mengolah industri nya lebih baik, maka industri tersebutlah yang lebih baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline