Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Menyusun Visi Adaptif dan Berorientasi Masa Depan untuk Pendidikan Era 5.0

Diperbarui: 9 Januari 2025   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Qubisa, Tersedia di https://www.qubisa.com/microlearning/pentingnya-visi-dan-misi-dalam-memulai-sebuah-bisnis

Menyusun Visi Adaptif dan Berorientasi Masa Depan untuk Pendidikan Era 5.0

Oleh: A, Rusdiana

Perubahan global di era 5.0 membawa tantangan besar bagi dunia pendidikan. Teknologi menjadi pusat kehidupan, dan pendidikan harus menjadi sarana untuk membentuk generasi muda yang tanggap terhadap perubahan ini. Kepala sekolah, sebagai pemimpin pendidikan, memiliki peran penting dalam membangun visi yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Teori pembelajaran kolaboratif menunjukkan bahwa kolaborasi dalam pendidikan meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berinovasi. Visi pendidikan yang baik harus memfasilitasi pembelajaran kolaboratif yang mendukung integrasi teknologi dan kompetensi abad ke-21. Banyak sekolah/madrsah masih menghadapi tantangan dalam menyusun visi adaptif, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman teknologi, dan minimnya pelibatan pemangku kepentingan. Hal ini menciptakan kesenjangan antara kebutuhan pendidikan dan realitas di lapangan. Tulisan ini bertujuan memberikan panduan kepada kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya untuk menyusun visi adaptif dan berorientasi masa depan, guna menciptakan ekosistem pendidikan yang relevan dengan era 5.0 dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Berikut 5 strategi menyusun visi adaptif dan berorientasi masa depan:

Pertama: Memahami Perkembangan Teknologi dan Kebutuhan Masa Depan; Kepala sekolah harus memiliki wawasan mendalam tentang perkembangan teknologi terkini dan dampaknya terhadap pendidikan. 1) Mempelajari tren teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan Internet of Things (IoT); 2) Menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja di masa depan; 3) Mengintegrasikan teknologi sebagai alat pembelajaran, bukan sekadar pelengkap.

Kedua: Membangun Kompetensi Abad ke-21: Visi pendidikan harus mencakup pengembangan kompetensi utama abad ke-21: 1) Kreativitas: Mendorong siswa untuk berpikir di luar kebiasaan dan menciptakan solusi inovatif; 2) Komunikasi: Membantu siswa menyampaikan ide dengan jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tulisan; 2) Kolaborasi: Menekankan pentingnya kerja tim dan pembagian peran dalam mencapai tujuan bersama; 3) Pemecahan Masalah: Membekali siswa dengan kemampuan analisis kritis untuk menyelesaikan tantangan kompleks.

Ketiga: Meningkatkan Kolaborasi dengan Pemangku Kepentinga; Visi adaptif hanya dapat tercapai jika melibatkan semua pemangku kepentingan: 1) Guru muda perlu diberi ruang untuk berinovasi dan mendukung pengembangan profesional mereka; 2) Tenaga kependidikan (tendik) berperan dalam menyediakan dukungan operasional; 3) Orang tua harus dilibatkan dalam memberikan masukan dan mendukung pelaksanaan visi.

Keempat: Menyediakan Infrastruktur Digital yang Memadai; Infrastruktur adalah elemen penting dalam mendukung visi berbasis teknologi. Kepala sekolah harus: 1) Memastikan ketersediaan perangkat pembelajaran digital; 2) Mengupayakan akses internet yang cepat dan stabil di sekolah; 3) Mengalokasikan anggaran untuk pelatihan guru muda dalam penggunaan teknologi.

Kelima: Mengintegrasikan Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Visi Global; Sementara visi harus berorientasi masa depan, nilai-nilai lokal tetap menjadi pijakan: 1) Mengajarkan siswa untuk menghargai budaya dan tradisi bangsa; 2) Mengintegrasikan kearifan lokal dalam pembelajaran berbasis teknologi; 3) Mempersiapkan siswa sebagai individu global yang tetap memiliki identitas nasional.

Menyusun visi adaptif dan berorientasi masa depan adalah tugas strategis kepala sekolah untuk menjawab tantangan era 5.0. Dengan visi yang kuat, pendidikan dapat menjadi motor penggerak pembangunan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini berimplikasi, pada Pemangku kepentingan pendidikan harus berkolaborasi dalam menyusun dan mewujudkan visi adaptif. Guru muda, tendik, dan kepala sekolah memiliki peran masing-masing dalam memastikan keberhasilan implementasi visi. Maka dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Kepala sekolah/madrasah perlu menginisiasi pelatihan teknologi untuk semua tenaga pendidik; 2) Pemerintah harus mendukung infrastruktur digital di sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil; 3) Kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti perusahaan teknologi dan universitas, perlu ditingkatkan untuk mempercepat transformasi pendidikan.

Dengan Visi pendidikan yang baik harus memfasilitasi pembelajaran kolaboratif yang mendukung integrasi teknologi dan kompetensi abad ke-21. Wallahu A'lam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline