Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Memperbanyak Soal-Teks atau Bacaan untuk Meningkatkan Siswa dalam Menghadapi PAS

Diperbarui: 2 Desember 2024   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Unews, tersedia di https://www.unews.id/pendidikan/28810741567/contoh-soal-ulangan-harian-ipas-bab-1-perkembangbiakan-tumbuhan-kelas-4-sd-kurikulum-merdeka

Memperbanyak Soal-Teks atau Bacaan untuk Meningkatkan Literasi Siswa dalam Menghadapi PAS

Oleh: A. Rusdiana

Penilaian Akhir Semester (PAS) adalah salah satu ujian penting yang mengukur pencapaian akademik siswa selama satu semester. Kemampuan literasi menjadi salah satu kunci utama keberhasilan siswa dalam menjawab soal-soal PAS, terutama yang berbasis teks. Literasi membantu siswa memahami konteks soal, menganalisis informasi, dan menjawab secara tepat. Namun, fakta menunjukkan bahwa tingkat literasi siswa Indonesia masih tertinggal berdasarkan laporan PISA. GAP ini menjadi tantangan yang harus segera diatasi, terutama dalam era 5.0 yang menuntut kemampuan berpikir kritis, analitis, dan adaptif. Pidato Presiden terkait kenaikan kesejahteraan guru memberikan harapan baru. Dengan kesejahteraan yang lebih baik, guru diharapkan lebih termotivasi untuk mendesain metode pengajaran yang inovatif, termasuk memperbanyak soal-teks atau bacaan yang berorientasi pada penguatan literasi siswa. Artikel ini membahas strategi teknis memperbanyak soal-teks sebagai bagian dari solusi membangun talenta muda yang siap menghadapi tantangan Indonesia Emas 2045. Berikut elaborasi 5 Strategi Memperbanyak Soal-Teks atau Bacaan untuk Meningkatkan Literasi Siswa dalam Menghadapi PAS: 

Pertama: Menyediakan Variasi Teks Beragam; Guru dapat menyediakan berbagai jenis teks, seperti artikel berita, cerita pendek, opini, atau esai deskriptif. Variasi ini memberikan pengalaman berbeda kepada siswa dalam membaca dan memahami konten. Dengan menghadirkan teks yang relevan dengan kehidupan siswa, guru dapat meningkatkan minat baca dan pemahaman. Misalnya, artikel tentang isu lingkungan atau perkembangan teknologi dapat digunakan untuk menghubungkan literasi dengan dunia nyata.

Kedua: Latihan Soal-Teks Berbasis Kompetensi; Guru dapat menyusun soal-soal yang mengukur kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok, menganalisis argumen, dan menarik kesimpulan dari teks. Latihan semacam ini membantu siswa memahami pola soal PAS yang sering kali menuntut pemikiran mendalam. Dengan pendekatan berulang, siswa akan semakin terlatih mengerjakan soal berbasis teks secara sistematis.

Ketiga: Pemberian Tugas Membaca Harian; Membiasakan siswa membaca setiap hari adalah langkah penting. Guru dapat memberikan tugas harian berupa membaca artikel pendek atau paragraf singkat, lalu meminta siswa merangkum atau menjawab pertanyaan sederhana. Tugas ini melatih konsistensi siswa dalam membaca, sekaligus memperkaya kosa kata dan kemampuan memahami struktur teks.

Keempat: Diskusi Kelas Berbasis Bacaan; Setelah siswa membaca teks, guru dapat mengadakan diskusi kelas untuk membahas isi bacaan tersebut. Metode ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks tetapi juga melatih mereka dalam mengemukakan pendapat dan mendengarkan sudut pandang orang lain. Diskusi berbasis bacaan juga menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan interaktif.

Kelima: Pemanfaatan Teknologi Digital; Era 5.0 membuka peluang besar untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran literasi. Guru dapat menggunakan aplikasi atau platform online yang menyediakan soal-teks interaktif. Misalnya, siswa dapat membaca artikel digital, kemudian menjawab kuis yang secara otomatis memberikan umpan balik. Teknologi ini memudahkan guru memantau perkembangan siswa secara real-time.

Upaya, memperbanyak soal-teks atau bacaan adalah strategi efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam menghadapi PAS. Pendekatan ini tidak hanya mempersiapkan siswa secara akademik tetapi juga melatih mereka untuk berpikir kritis dan analitis, yang sangat dibutuhkan di era 5.0. Hal ini berimplikasi pada: 1) Guru memiliki peran strategis sebagai penggerak literasi siswa, didukung oleh kesejahteraan yang lebih baik; 2) Peningkatan literasi siswa menjadi fondasi penting untuk membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan global dan mendukung Indonesia Emas 2045. Untuk memastikan efektifitas dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam menghadapi PAS, maka upaya strategis dapat dilakukan: 1) Pemerintah perlu menyediakan pelatihan rutin bagi guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam pengajaran literasi berbasis teks; 2) Sekolah harus memperkaya sumber belajar, termasuk akses ke teknologi digital dan perpustakaan; 3) Guru didorong untuk memanfaatkan teknologi dan mengintegrasikan metode pembelajaran yang relevan dengan era 5.0.

Dengan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan guru, literasi siswa dapat ditingkatkan secara signifikan, menjadikan PAS bukan hanya ujian, tetapi juga peluang untuk menunjukkan talenta terbaik generasi muda Indonesia. Wallahu A'lam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline