Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Pentingnya Literasi di Era Informasi: Mempersiapkan Talenta Muda untuk Era 5.0

Diperbarui: 1 Desember 2024   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Oemah-Website, tersedia di https://oemahwebsite.com/gerakan-literasi-digital-bermuatan-karakter-dalam-menyongsong-pendidikan-abad-21-era-society-5-0

Pentingnya Literasi di Era Informasi: Mempersiapkan Talenta Muda untuk Era 5.0

Oleh: A. Rusdiana

Era informasi, yang ditandai dengan revolusi digital dan kemajuan teknologi, telah membawa perubahan besar dalam cara manusia mengakses, menggunakan, dan memahami informasi. Di satu sisi, akses mudah ke berbagai sumber informasi membuka peluang besar untuk pembelajaran dan inovasi. Namun, di sisi lain, arus informasi yang tak terfilter, termasuk maraknya hoaks, menimbulkan tantangan baru, terutama bagi generasi muda. Pidato Presiden RI yang menekankan kenaikan kesejahteraan guru memberikan momentum penting untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai fasilitator utama dalam pendidikan literasi. Kreativitas guru dalam mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran akan berkontribusi pada pengembangan talenta muda, yang menjadi pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. Namun, GAP yang ada menunjukkan bahwa belum semua guru memiliki strategi yang efektif untuk membangun keterampilan literasi pada siswa. Oleh karena itu, tulisan ini penting untuk membahas pentingnya keterampilan literasi di era informasi, tantangan yang dihadapi, serta strategi yang dapat diterapkan oleh guru untuk mencetak generasi literasi kritis dan inovatif. Berikut elaborasi 5 elemen Pentingnya Literasi di Era Informasi: 

Pertama: Literasi sebagai Kompetensi Abad 21; Literasi di era informasi melampaui kemampuan membaca dan menulis dasar. Literasi digital, media, dan informasi menjadi bagian penting yang harus dikuasai oleh siswa. Guru perlu mengajarkan siswa cara: 1) Memahami konten secara kritis; 2) Membedakan fakta dari opini; 3) Menggunakan sumber informasi yang kredibel.

Kedua: Tantangan Literasi di Era Digital; Era digital membawa informasi dalam jumlah besar yang seringkali tidak terfilter. Tantangan yang dihadapi siswa meliputi: 1) Penyebaran hoaks dan informasi menyesatkan; 2) Kurangnya kemampuan kritis dalam mengevaluasi sumber; 3) Ketergantungan pada informasi instan tanpa proses analisis mendalam. Guru harus menjadi penjembatan dalam membimbing siswa agar tidak terjebak dalam arus informasi yang salah.

Ketiga: Kreativitas Guru dalam Meningkatkan Literasi; Kenaikan kesejahteraan guru seperti yang disebutkan dalam pidato presiden dapat digunakan untuk mendukung kreativitas mereka. Beberapa strategi inovatif meliputi: 1) Menggunakan pendekatan berbasis proyek, seperti analisis berita atau debat tentang isu terkini; 2) Mengintegrasikan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran interaktif dan simulasi digital; 3) Membuat diskusi lintas mata pelajaran yang menekankan keterkaitan berbagai sumber informasi.

Keempat: Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa; Literasi tidak hanya tentang membaca dan memahami, tetapi juga menggunakan informasi untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah. Guru dapat memberikan tugas analitis, seperti: 1) Membandingkan beberapa artikel dengan sudut pandang berbeda; 2) Membuat laporan berdasarkan riset independen menggunakan sumber terpercaya; 3) Mengidentifikasi bias dalam media atau konten digital.

Kelima: Implikasi Literasi untuk Masa Depan; Keterampilan literasi adalah modal utama siswa untuk menghadapi dunia kerja di era 5.0. Dengan keterampilan ini, siswa dapat: 1) Berkontribusi dalam inovasi berbasis data; 2) Menjadi tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan global; 3) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan ide berdasarkan fakta dan analisis.

Keterampilan literasi di era informasi adalah kebutuhan esensial untuk mencetak generasi muda yang siap bersaing di masa depan. Kreativitas guru dalam mendesain pembelajaran literasi yang relevan dan menarik memainkan peran sentral dalam proses ini. Hal itu, berimplikasi pada: 1) Literasi kritis membantu siswa menjadi individu yang mandiri dan inovatif; 2) Kreativitas guru dalam pembelajaran literasi harus didukung oleh pelatihan dan sarana yang memadai; 3) Kebijakan pendidikan harus memprioritaskan pengembangan keterampilan literasi sejak dini.

Atas dasar itu, maka langkah strategis perlu dilakukan: 1) Pemerintah dan sekolah perlu memberikan pelatihan literasi bagi guru, termasuk literasi digital dan media; 2) Guru perlu mengembangkan metode pembelajaran yang interaktif dan relevan dengan era informasi; 3) Kolaborasi antara pemerintah, guru, dan komunitas pendidikan diperlukan untuk menciptakan ekosistem literasi yang kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline