Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Strategi Transformasi Digital Pendidikan untuk Membangun Talenta muda

Diperbarui: 28 November 2024   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Old.Poltekbaubau, tersedia di  https://old.poltekbaubau.ac.ida

Strategi Transformasi Digital Pendidikan untuk Membangun Talenta Muda

Oleh: A. Rusdiana

Transformasi digital dalam pendidikan menjadi kebutuhan mendesak di era Society 5.0, di mana teknologi tidak hanya mendukung pembelajaran tetapi juga membentuk keterampilan masa depan. Gen Z, sebagai generasi digital native, memiliki potensi besar untuk memimpin perubahan ini. 

Namun, menurut berbagai studi, gap masih ditemukan antara kebijakan pendidikan, kesiapan tenaga pendidik, dan keterlibatan industri dalam memfasilitasi transformasi tersebut. Kolaborasi antara guru, pemerintah, dan industri menjadi solusi utama untuk menjembatani kesenjangan ini.

 Teori ekosistem pendidikan menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor agar setiap elemen saling melengkapi. Sayangnya, implementasi kolaborasi ini masih terbatas pada proyek jangka pendek dan kurang terintegrasi. 

Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk menawarkan strategi operasional kolaborasi demi meningkatkan kompetensi talenta muda dalam membangun bangsa yang siap bersaing di era 5.0. Berikut ini adalah eksplorasi lebih lanjut mengenai Kolaborasi Guru, Pemerintah, dan Industri:

Pertama: Peran Pemerintah: Kebijakan dan Infrastruktur Digital; Pemerintah memegang peran strategis dalam menciptakan fondasi transformasi digital. 

Langkah operasional yang dapat dilakukan meliputi: 1) Penyusunan kebijakan pendidikan berbasis teknologi: Kurikulum yang terintegrasi dengan teknologi digital, seperti coding, analisis data, dan literasi teknologi; 2) Pemerataan infrastruktur digital: Penyediaan akses internet dan perangkat teknologi ke seluruh wilayah, terutama di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terpencil); 3) Pendanaan program pelatihan: Subsidi atau hibah bagi sekolah untuk mengadopsi teknologi pembelajaran terbaru.

Kedua: Peran Industri: Penyelarasan Kurikulum dengan Kebutuhan Pasar; Industri, terutama sektor teknologi, harus lebih proaktif dalam mendukung pendidikan.

 Kolaborasi dengan sekolah dapat dilakukan melalui: 1) Pengembangan kurikulum berbasis keterampilan digital: Industri dapat memberikan masukan pada desain kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, seperti teknologi AI, IoT, dan keamanan siber. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline