Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

Mendambakan Sosok Pemimpin Era 5.0, Membangun Talenta Muda untuk Indonesia Emas 2045

Diperbarui: 27 November 2024   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Suasana di TPS. 19-20 Cipdung-Kec. Cibiru Kota Bandung Prov. Jawa Barat. (Pukul 11:41) Dzuhur bertempat di ruang Kelas MI-MTs. YSDP Al- Mishbah Cipadung Bandung (dimodifikasi  26/11/2024)

Mendambakan Sosok Pemimpin Era 5.0: Membangun Talenta Muda untuk Indonesia Emas 2045

Oleh: A. Rusdiana

Era Society 5.0 membawa tantangan baru, di mana teknologi dan manusia menyatu dalam kehidupan sosial. Generasi muda, terutama Gen Z, berada di garis depan dalam menghadapi revolusi ini. Namun, masih terdapat kesenjangan antara kebutuhan akan pemimpin yang adaptif dan karakteristik kepemimpinan yang dominan saat ini.

 Banyak pemimpin belum mengoptimalkan potensi teknologi, keberagaman, dan peluang global untuk membangun bangsa. 

Berdasarkan teori kepemimpinan transformatif, pemimpin yang ideal tidak hanya menjadi inspirator tetapi juga inovator yang mampu menciptakan dampak jangka panjang. Oleh karena itu, tulisan ini membahas sosok pemimpin yang dibutuhkan untuk mengarahkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Untuk lebih jelasnya mari kita  break-down satu-persatu:

Pertama: Berorientasi pada Inovasi; Pemimpin era 5.0 harus memahami perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan Internet of Things (IoT). Mereka harus mampu mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. 

Contohnya, pemimpin yang memperkenalkan program pelatihan berbasis teknologi di sekolah dapat mempersiapkan Gen Z menjadi tenaga kerja yang kompeten. Dengan inovasi, pemimpin tidak hanya menyelesaikan masalah saat ini tetapi juga menciptakan peluang baru bagi masa depan.

Kedua: Berintegritas Tinggi; Kepercayaan masyarakat terhadap pemimpin bergantung pada integritas mereka. Pemimpin yang jujur, transparan, dan berkomitmen mengutamakan kepentingan rakyat menjadi teladan yang diikuti oleh generasi muda. 

Misalnya, seorang wali kota yang transparan dalam mengelola anggaran pendidikan dapat membangun kepercayaan masyarakat dan menginspirasi anak muda untuk berintegritas dalam profesi mereka. Integritas adalah fondasi yang memperkuat kepercayaan publik dan stabilitas sosial.

Ketiga: Mampu Membangun Kolaborasi; Di era yang penuh kompleksitas, kolaborasi menjadi kunci. Pemimpin yang baik mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline