Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Rusdiana

Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Pendidikan Green Leadership: Membangun Generasi Z untuk Masa Depan Berkelanjutan

Diperbarui: 21 November 2024   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok. Kiriman RA Al- Misbah sedang Mengikuti Kegiatan Parmuka PRASIAGA RA  RA Se Kota Bandung yang diselenggarakan oleh IGRA Kota Bandung di Bumi Perkemahan Paku Haji Cimahi (Rabu, 19 November 2024)


Pendidikan Green Leadership: Membangun Generasi Z untuk Masa Depan Berkelanjutan

Oleh: A. Rusdiana

Kegiatan seperti Pramuka Prasiaga bagi Siswa Usia Dini RA/TK, sebagaimana terlihat dalam gambar, menanamkan nilai-nilai penting bagi anak-anak sejak dini. Di tengah tantangan era 5.0, seperti perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan konsumsi sumber daya yang berlebihan, generasi Z menjadi harapan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Berdasarkan teori transformational leadership, seorang pemimpin tidak hanya memotivasi, tetapi juga menjadi teladan perubahan. Sayangnya, pendekatan pendidikan konvensional sering mengesampingkan pentingnya pelatihan kepemimpinan berkelanjutan. Pendidikan green leadership hadir sebagai solusi. Ini tidak hanya menanamkan kesadaran lingkungan tetapi juga mengembangkan keterampilan konkret seperti solusi berbasis alam (nature-based solutions), manajemen sumber daya air, dan konservasi keanekaragaman hayati. Oleh karena itu, tulisan ini penting untuk mendorong implementasi pendidikan green leadership dalam membentuk talenta muda yang unggul di bidang lingkungan, guna mewujudkan Indonesia Emas 2045. Berikut ini adalah eksplorasi lebih lanjut mengenai Pendidikan Green Leadership: Membangun Generasi Z untuk Masa Depan Berkelanjutan:

Pertama: Green Leadership sebagai Pilar Pendidikan Era 5.0; Generasi Z hidup di era yang sarat teknologi dan inovasi, tetapi juga menghadapi krisis lingkungan global. Pendidikan green leadership menanamkan pemahaman tentang bagaimana menjadi pemimpin lingkungan dengan memanfaatkan teknologi dan solusi berkelanjutan. Program ini dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan sekolah, seperti Pramuka, yang mendorong kepemimpinan sejak usia dini.

Kedua: Pelatihan Solusi Berbasis Alam (Nature-Based Solutions); Salah satu kunci green leadership adalah memahami solusi berbasis alam. Misalnya, siswa dapat diajarkan cara memanfaatkan ruang hijau untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Kegiatan seperti penghijauan, pembuatan taman sekolah, dan manajemen lahan kritis dapat dimasukkan ke dalam kurikulum. Dengan ini, anak-anak tidak hanya belajar teori tetapi juga menerapkan langsung solusi praktis.

Ketiga: Manajemen Sumber Daya Air untuk Keberlanjutan; Air adalah sumber daya vital, tetapi sering diabaikan. Pendidikan green leadership dapat mencakup pelatihan tentang daur ulang air, efisiensi penggunaan air, dan teknik pemanenan air hujan. Pramuka, dengan pendekatan edukasi outdoor, adalah media sempurna untuk memperkenalkan praktik ini melalui simulasi langsung di lapangan.

Keempat: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Generasi Z juga perlu diberdayakan untuk melindungi flora dan fauna lokal. Kegiatan seperti eksplorasi alam, penanaman pohon endemik, atau proyek konservasi lokal dapat menghubungkan mereka langsung dengan tantangan lingkungan di sekitar mereka. Konservasi ini tidak hanya meningkatkan kesadaran tetapi juga membangun rasa tanggung jawab generasi muda terhadap warisan alam bangsa. Kelima: Membangun Komunitas yang Menginspirasi; Green leadership juga mencakup kemampuan untuk menggerakkan komunitas. Generasi Z dilatih untuk menjadi influencer lingkungan melalui kampanye media sosial, seminar, atau kolaborasi dengan organisasi lingkungan. Ini memastikan pesan keberlanjutan dapat menjangkau lebih banyak orang dan menciptakan dampak lebih besar.

Pada hakikatnya, Pendidikan green leadership adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan era 5.0 dan memanfaatkan momentum bonus demografi 2030. Dengan menanamkan nilai-nilai lingkungan pada generasi muda, kita tidak hanya membangun individu yang bertanggung jawab tetapi juga menciptakan pemimpin masa depan yang peduli terhadap keberlanjutan. Diparlukan beberapa upaya: 1) Integrasikan pendidikan green leadership ke dalam kurikulum nasional. 2) Perbanyak program lapangan, seperti Pramuka, untuk praktik langsung.3) Libatkan teknologi digital untuk menyebarluaskan pesan dan pelatihan lingkungan. 4) Berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk proyek konservasi bersama. 5) Berikan penghargaan kepada siswa dan sekolah yang aktif mempromosikan green leadership.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat mencetak generasi Z yang tidak hanya cerdas, tetapi juga siap memimpin menuju masa depan yang berkelanjutan, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Wallahu A'lam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline